Untuk mencapai sesuatu, kita harus bekerja keras. Itulah pendapat para pakar, pengusaha dan konsultan. Namun, Bob sadino memiliki pandangan berbeda terkait pernyataan ini. Baginya tidak ada kata “kerja keras” maupun “kerja cerdas”. Yang ada hanyalah menikmati pekerjaan.
Menurutnya, kerja keras terkesan terpaksa dan penuh tekanan. Seorang pengusaha sejatinya tidak boleh merasa tertekan dalam setiap aktivitasnya. Salah satu caranya adalah dengan cara menikmatinya.
Pemikiran unik Bob Sadino lainnya adalah terkait masalah pasar. Banyak pakar berpendapat bahwa sebelum mulai berbisnis seorang pebisnis harus mencari dan menganalisis potensi pasarnya terlebih dahulu. Namun menurut Bob, pasar itu diciptakan, bukan dicari. Menciptakan pasar menjadikan perusahaan sebagai market leader (pemimpin pasar) bukan market follower (pengikut pasar).
Lebih lanjut ia menjelaskan ada tiga langkah untuk menciptakan pasar, yaitu:
Pandangan berbeda lainnya dari Bob Sadino adalah tentang masalah bermitra dalam bisnis. Banyak pakar dan pengusaha yang mengatakan bahwa sekarang adalah era kolaboratif. Bekerja sama dengan orang lain akan membuat bisnis Anda lebih cepat bertumbuh dan berkembang.
Tapi tidak begitu dengan Bob Sadino. Ia malah berpikiran bahwa bermitra dalam bisnis adalah sebuah bencana. Ujung-ujungnya pecah kongsi dan akanberjalan sendiri-sendiri. Hal ini ia sampaikan karena sebelumnya dia sudah pernah mengalaminya.
Pemikiran yang paling berbeda dan “dianggap” paling kontroversial dari seorang Bob Sadino adalah tentang sekolah. Bagi Bob Sadino; sekolah=racun. Ia menyampaikan pernyataan tersebut terkait konteks wirausaha.
Menurutnya, sekolah menjadi penghambat seseorang untuk terjun menjadi seorang pengusaha. Sekolah membuat seseorang tidak berani bertindak bebas dan melakukan sesuatu. Sekolah membuat seseorang terlalu banyak berpikir dan berhitung namun tidak kunjung memulai karena bingung.
“Apakah Anda sudah menikmati apa yang dilakukan selama ini? Kalau belum, berarti Anda hanya bekerja keras. Segera cari bidang lain yang Anda nikmati sehingga tidak perlu lagi mendapatkan cap pekerja keras, melainkan penikmat pekerjaan!”
Bob Sadino