Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Indonesia tertua yang ada di Pulau Jawa. Pada Abad ke-5, kerajaan ini dipimpin oleh Raja Purnawarman, dan di masa itu Jakarta mengalami kebanjiran lebih dari separuh wilayahnya.
Adapun bukti yang menunjukkan Jakarta mengalami kebanjiran kala itu adalah ditemukan Prasasti Tugu pada tahun 1878 di Jakarta Utara, yang kemudian sekarang disimpan di Museum Sejarah Jakarta.
Di dalamnya terungkap bahwa Raja Purnawarman pernah menggali Kali Chandrabhaga di daerah Bekasi, dan Kali Gomati atau Kali Mati di daerah Tanggerang. Penggalian tersebut dilakukan untuk mengatasi banjir.
Panjang Kali yang dibuat oleh Raja Purnawarman memiliki panjang kurang lebih 24 km. Melalui Kali tersebut, debit air dialirkan untuk mengatasi jumlah air yang melimpah dan meredam datangnya banjir.
Selain itu, galian Kali tersebut juga difungsikan untuk mengairi sawah-sawah penduduk, dan diharapkan bisa mengatasi kekeringan saat terjadi kemarau panjang. Hal ini juga membuktikan jika sistem irigasi sudah ada sejak dahulu kala.
Yang menarik dari Prasasti Tugu tersebut adalah, terdapat keterangan bahwa Raja Purnawarman menyembelih 1.000 ekor sapi. Konon, ada yang mengatakan penyembelihan sapi tersebut untuk tumbal, agar proses pembuatan Kali berjalan lancar.
Namun ada yang mengatakan, bahwa itu merupakan bukti kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyat pada zaman Kerajaan Tarumanegara.
Di sisi lain juga ada penjelasan terkait pemotongan seribu sapi itu, yakni kemudahan untuk menggerakkan rakyatnya agar proses pembuatan Kali yang dikerjakan bisa dilakukan secara bersama-sama.
Dengan penyembelihan seribu sapi, tentunya dagingnya bisa dibagikan ke seluruh warga, sehingga membentuk partisipasi rakyat Kerajaan Tarumanegara dalam proses pembuatan Kali tersebut.