Anak-anak ketika mereka sedang berkembang, tentu akan selalu menghadapi situasi yang menantang. Semua situasi ini melibatkan risiko.
Risiko apabila anak tidak melakukan yang baik dan risiko tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, risiko apabila mungkin membuat kesalahan. Hal-hal ini harus dijelaskan oleh orangtua pada anak.
Anak-anak perlu dilatih dalam mengambil risiko dan terlibat akan sesuatu, agar mereka belajar bagaimana mengelola situasi dan mengatasi kecemasan.
Keterampilan menenangkan diri, keterampilan memecahkan masalah, kemampuan menyelesaikan konflik dengan orang lain serta kemampuan untuk menunggu lama.
Jadi anak-anak, khususnya yang mengalami kecemasan, harus diberikan keyakinan pada diri (self-efficacy) dalam mengatasi situasi yang menantang.
Anak-anak dengan kecemasan yang melarikan diri dan menghindari situasi, umumnya membuat orang lain melakukannya untuk mereka. Lalu mereka menjadi semakin cemas dan kurang percaya pada diri sendiri.
Berbeda halnya dengan rekan-rekan mereka yang tidak menderita kecemasan, mereka menjadi percaya bahwa mereka tidak mampu mengelola situasi dan membutuhkan seseorang seperti orang tua mereka untuk melakukan sesuatu.
Psikiater Alfred Adler pernah memperingatkan agar orangtua mencintai anak sebanyak mungkin, namun tidak boleh membuat anak itu bergantung.
Bila anak-anak dengan kecemasan tidak belajar mekanisme menghadapi situasi yang tepat di masa muda, apa yang akan terjadi pada mereka ketika dewasa.