Sering orang berkata, ucapan adalah doa. Jadi berhati-hatilah berbicara, terutama kepada anak Anda.
Jangan sampai Anda mengucapkan kata-kata yang kurang baik. Anak-anak belum memiliki filter pada otak sadar untuk memisahkan mana yang ia setuju dan mana yang tidak.
Akibatnya anak akan menerima saja perkataan negatif yang ia dengar. Kemudian perkataan tersebut, diteruskan ke otak bawah sadar, lalu tubuh memberikan respon. Padahal kekuatan otak bawah sadar adalah 80%, sementara otak sadar 20%.
Maka sepanjang hidup anak akan percaya hal negatif yang dikatakan orangtuanya sejak kecil, secara tidak langsung kepribadiannya akan menjadi seperti yang dikatakan.
Jika anak melakukan hal yang tidak patut, atau memiliki pemikiran yang berbeda jauh dengan Anda, jangan langsung diberikan cap buruk. Tahan emosi Anda, carilah kata-kata yang lebih tepat untuk menyampaikan pendapat Anda. Hargai juga keberaniannya untuk berani mengakui perbuatan dan mengutarakan sesuatu
Anak perlu dibimbing bukan sekadar diberi tahu. Seperti Anda, anak juga butuh dimengerti, didengarkan celotehnya, ditanggapi, diajak berdiskusi. Mendengarkan tidak hanya urusan memasang kuping saja namun juga dengan hati.
Pernah dengar penelitian tentang struktur air oleh Masaru Emoto. Menurutnya, air akan berubah bentuk sesuai dengan perkataan yang orang ucapkan. Dan, sebagian besar komposisi dari tubuh terdiri atas air. Karena itu, ucapkan terus kata positif sehingga di bawah sadarnya “air dalam tubuh” akan membentuk struktur yang mengikuti.
Selalu ingat, Anda dan anak Anda merupakan dua pribadi yang berbeda, apalagi dengan yang lain. Jadi, jangan sering membandingkan anak dengan anak lainnya. Terlebih saat ia sedang melakukan suatu hal yang kurang baik. Hal ini justru akan membuat buruk keadaan.
Karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu mengapresiasi segala hal positif yang anak lakukan. Sehingga hal tersebut akan otomatis ternanam dalam diri anak.