Pemasar yang berhasil merupakan penyedia/ provider dari cerita dan kisah yang diyakini konsumen. Orang pada umumnya menyampaikan cerita dan berupaya keras membuatnya menjadi kenyataan. Cerita yang diyakini konsumen inilah yang disebut sebagai “lie” (berbohong) di dalam buku ini. Pada dasarnya buku ini meng-highlight bagaimana pemasar dan konsumen menghidupkan “truth” (kebenaran) dari cerita yang dibagikan.
Cerita yang berhasil (apakah yang berasal dari pemasar ataupun konsumen sendiri) adalah sumber kepuasan konsumen yang sesungguhnya. Itu merupakan sumber pertumbuhan dan profit, serta masa depan organisasi. Satu-satunya cara agar cerita dan kisah Anda diyakini oleh konsumen adalah tell the truth. Dan Anda menyampaikan cerita yang benar bila Anda juga menghidupkan dan menjalani cerita itu. Inilah yang disebut autentik.
Pemasaran merupakan cara yang paling kuat bagi orang-orang yang ingin melakukan perubahan. Pemasaran di masa ini mempunyai pengaruh yang menghasilkan dampak besar, bahkan dengan dana yang terbatas dan waktu terbatas, jauh melebihi masa sebelumnya. Pemasaran adalah tentang menyebarkan ide. Dan menyebarkan ide merupakan satu-satunya output paling penting di peradaban ini.
Pemasaran di masa ini tak lagi tentang membeli iklan komersial, tapi menyampaikan cerita (telling stories). Banyak pemasar yang mengarahkan fokusnya pada fakta-fakta dari produknya, hingga lupa untuk menyampaikan cerita dan kisah yang autentik. Kegagalan pemasar adalah ketika mengabaikan pentingnya storytelling.
Banyak pemasar yang gagal, namun Seth Godin dalam buku ini berbagi tentang bagaimana pemasaran dapat bekerja dengan baik dan berhasil. Terdapat 5 langkah dalam mencapai keberhasilan pemasaran, yaitu:
Pertama, cara pandang konsumen memengaruhi cara mereka memperhatikan dan mengerti sesuatu hal. Bila suatu cerita dibingkai sesuai dengan cara pandang target konsumen, maka sangat besar kemungkinan mereka akan meyakini cerita tersebut.
Kedua, konsumen memperhatikan sesuatu hanya bila hal itu baru dan membuatnya penasaran.
Ketiga, impresi awal tentang sesuatu akan membuat konsumen melakukan penilaian permanen yang cepat.
Keempat, pemasar berhasil ketika menyampaikan cerita yang diyakini oleh konsumennya. Cerita dan kisah yang autentik dapat mengubah bagaimana konsumen merasakan dan mengalami produk/ jasa.
Kelima, pemasar dengan autentisitas pasti akan berkembang. Cerita dan kisah yang autentik akan menentukan apakah cerita tersebut bertahan lama pada konsumen untuk meneruskannya kepada konsumen lainnya.
“Setiap bisnis dan organisasi harus memiliki perencanaan storytelling sebagai bagian esensial dari rencana pemasaran. Storytelling dapat dimulai dengan menentukan siapa kelompok atau target dimana cerita akan dibagikan. Cerita yang dibagikan haruslah sejalan dengan cara pandang dari target yang Anda tuju. Bingkailah cerita tersebut sebaik mungkin, sehingga orang-orang dalam kelompok atau target yang Anda tuju dapat meneruskan dan menyebarkannya.”
Seth Godin