Berbagai perubahan besar terjadi di dunia dalam waktu beberapa dekade terakhir dan akan terus terjadi di masa-masa mendatang. Perubahan ini tidak hanya berupa kemajuan namun juga berupa kegagalan yang harus dijadikan pelajaran.
Kemajuan-kemajuan yang dicapai ini terdiri dari dua bentuk, yaitu kemajuan horizontal dan kemajuan vertikal.
Kemajuan horizontal diperoleh dengan cara meniru suatu hal yang sudah berhasil di tempat lain sedangkan kemajuan vertikal diperoleh dengan cara membuat suatu hal baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Dalam konteks yang lebih besar, kemajuan horizontal berbentuk globalisasi sedangkan kemajuan vertikal berbentuk teknologi.
Kemajuan globalisasi hanya bersifat sementara dan ketika sampai pada titik puncaknya dapat memberikan dampak negatif terhadap sebuah negara. Sebaliknya, kemajuan teknologi bersifat berkelanjutan yang nantinya akan menentukan kondisi di masa depan.
Salah satu bentuk kemajuan teknologi yang mengubah dunia kita saat ini adalah kemunculan internet pada tahun 1990-an. Internet merupakan sebuah teknologi baru yang mampu mengubah tatanan ekonomi global pada saat itu.
Rentang tahun 1993-2000 merupakan era menjamurnya berbagai perusahaan berbasis teknologi (startup) di Amerika dan mencapai puncaknya pada tahun 1999 yang disebut dengan era dot-com.
Era dot-com ini hanya bertahan selama 18 bulan dan berakhir pada bulan Maret tahun 2000 ketika pasar Amerika mengalami keruntuhan.
Penyebab utama keruntuhan era dot-com ini adalah optimisme yang terlalu tinggi dan kerakusan dari para pengusaha sehingga cenderung bersikap tidak rasional dalam mengambil berbagai keputusan.
Walaupun demikian, membangun bisnis berbasis teknologi masih dianggap sebagai sebuah solusi yang masih relevan dan potensial untuk menyongsong masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.
Startup memungkinkan Anda untuk menemukan teknologi-teknologi baru tersebut dengan sedikit usaha namun berdampak luar biasa.
“Teknologi adalah keajaiban karena memungkinkan kita berbuat lebih banyak dengan upaya yang lebih sedikit “
Peter Thiel dan Blake Masters