Branding Tempat (2014) menjelaskan tentang pentingnya melakukan branding kota, kabupaten, dan provinsi sebagai perangkat baru dalam pembangunan wilayah dan meningkatkan daya saing menghadapi kompetisi global. Di dalam Pimtar ini, Anda akan memperoleh insight tentang city branding dan penerapannya.
Siapa penulis buku ini?
Boy Syahbana, M. Rahmat Yananda, Rheinatus Beresaby, Rio Haryadi dan Ummi Salamah adalah tim penulis buku Branding Tempat. Buku ini diterbitkan oleh PT Makna Informasi Indonesia (perusahaan konsultan yang bergerak di bidang kampanye strategis mulai dari riset, perancangan, dan implementasi program).
City Branding atau branding kota merupakan kelanjutan dari pemasaran tempat (place marketing) yang telah dilakukan banyak kota-kota di dunia. Branding dan pemasaran tempat semakin berkembang sejalan dengan globalisasi.
Untuk siapa buku ini?
Siapa saja yang memiliki minat dan ketertarikan pada city branding, place marketing. Para pemangku kepentingan di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi yang berupaya mengembangkan citra dan identitas tempatnya.
City branding sebagai perangkat baru pembangunan wilayah
City branding atau branding kota adalah perangkat baru dalam pembangunan wilayah, demi meningkatkan daya saing menghadapi kompetisi global. Sebagai konsep baru, branding kota tidaklah harus menunggu suatu daerah seperti kota, kabupaten, dan provinsi maju secara ekonomi.
Indonesia kaya dengan kekayaan alam yang beragam, kebhinekaan budaya, dan adat istiadat. Ini semua merupakan kekayaan yang menjadi identitas dan karakter wilayah dalam pembangunan kota, kabupaten, dan provinsi. Peluang ini semakin diperkuat dengan desentralisasi penyelenggaraan daerah, yaitu otonomi daerah.
Beberapa hal menarik yang akan Anda pelajari dari rangkuman buku ini antara lain: