Karakter utama seorang pekerja kreatif bertipe ‘sang perasa’ adalah memiliki sensitifitas yang tinggi.
Sensifitas tinggi ini membantu mereka dalam menghasilkan karya-karya luar biasa yang membuat orang-orang larut dan seolah-olah ikut merasakan apa yang mereka rasakan.
Bagi sang perasa, seni merupakan wadah untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan, baik berupa kesedihan maupun kebahagiaan. Seni juga dapat menjadi obat terhadap penyakit mental yang mereka derita sekaligus teman dalam kesendirian dan kesepian.
Beberapa pekerja kreatif bertipe sang perasa berhasil menciptakan mahakarya yang terinspirasi dari kesedihan, kegagalan dan penderitaan yang mereka alami dalam hidup.
Bahkan, ada yang sengaja membuat hidupnya menderita untuk mendapatkan inspirasi dan menghasilkan sebuah karya.
Namun ada juga sang perasa yang menjadikan kreativitas sebagai sarana menyembuhkan diri sendiri dan juga orang lain.
Dengan berkreasi, mereka mampu melepaskan diri dari perasaan sedih yang merundung mereka sekaligus menginspirasi orang lain yang juga pernah mengalami hal yang sama.
Bagi sang perasa, seni juga mampu menjadi penyelamat dari penyakit berbahaya yang mereka derita. Tenggelam dalam berkesenian mampu mengalihkan perhatian mereka dari penyakitnya.
Hasil riset juga menunjukkan bahwa seni memiliki dampak yang baik bagi kesehatan manusia.
Gangguan mood merupakan tantangan terbesar bagi sang perasa.
Gangguan mood seperti dua sisi mata uang yang dapat membantu Anda dalam berkreativitas sekaligus dapat menjadikan Anda frustrasi dan depresi. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih pengalaman hidup yang akan diubah menjadi karya seni.