Tugas strategi pemasaran adalah menciptakan nilai (value) bisnis bagi shareholder-nya. Ini dicapai dengan meningkatkan jumlah semua cash flow yang diantisipasi di masa depan, disesuaikan dengan tingkat bunga yang dikenal sebagai biaya modal.
Terdapat dua pendekatan untuk memberi nilai (value) pada strategi pemasaran yakni metode cash flow dan metode economic value added. Keduanya akan menghasilkan hasil yang sama dan asumsi yang serupa.
Value-creation merupakan fenomena jangka panjang. Strategi pemasaran hanya dapat dihargai dengan benar setelah cash flow jangka panjang diproyeksikan dengan benar.
Shareholder value ditentukan oleh 4 faktor kunci finansial yakni: 1) tingkat arus kas yang diantisipasi, 2) waktu, 3) keberlanjutan (sustainability), dan 4) resiko yang melekat pada prediksi masa depan.
Level dari cash flow ditentukan oleh kemampuan strategi yang digunakan untuk mencapai pertumbuhan dan margin operasi yang memadai, dan oleh investasi yang dibutuhkan.
Finansial merupakan pendorong bisnis. Tapi untuk mencapai pertumbuhan target profit tergantung pada strategi, khususnya strategi pemasaran.
Pertumbuhan dan profitabilitas bersandar pada penentuan target market, dan penciptaansustainable differential advantage (keunggulan diferensial berkelanjutan). Implementasi strategi tergantung pada value drivers organisasi yakni kapabilitas inti dan motivasi dari orang-orang di perusahaan.
Analisis shareholder value merupakan teknik paling efektif dalam mengevaluasi efektivitas dari alternatif strategi pemasaran dengan term finansial.
Melalui analisis tersebut, manajemen dapat memutuskan strategi pemasaran mana yang perlu diadopsi. Selain itu, juga memberikan powerful tool dalam menilai brand (valuing brands).