Kelak, pada hari itu, tak ada lagi yang mampu Anda sembunyikan. Tidak ada kemunafikan, tidak ada pembelaan dari penguasa dunia, dan juga tidak ada gunanya harta benda sebab tidak ada suap menyuap. Yang ada hanyalah diri Anda sendiri dan amal shalih Anda.

Semua orang berkumpul di Padang Mahsyar, berbaris sesuai dengan kondisi Anda saat itu. Anda menunggu untuk dihisab dengan begitu cepat. Malaikat turun untuk membaca buku catatan amal. Anda akan diberikan buku amal shalih dan ibadah milik Anda sendiri.

Orang shalih akan menerima buku catatan tersebut dengan tangan kanan. Inilah golongan orang yang beruntung, sebab amal baiknya selama di dunia telah tercatat di buku tersebut. Sedangkan orang yang mendurhakai-Nya akan menerima buku catatan amal dengan tangan kirinya. Maka, celakalah mereka, sebab itu tanda yang buruk bagi mereka.

Saat itu, tak ada yang bisa Anda andalkan kecuali amal shalih. Maka, benarlah bila masa itu tiba, ada rasa sesal yang begitu mendalam tersebab semasa di dunia begitu lalai dan tak giat dalam beramal shalih. Tapi sayang, rasa sesal itu sudah tidak ada gunanya lagi.

Lantas, amal shalih apa yang pertama kali akan dihisab? Shalat. Sepanjang usia Anda, seberapa banyak shalat yang Anda tunaikan, seberapa bagus kualitasnya, dan seberapa banyak pula yang Anda tinggalkan? Ketika shalat wajib telah Anda tunaikan, maka shalat sunah akan menyempurnakannya.

Kelak, shalat akan datang dalam wujud yang nyata, seperti manusia (berjasad). Bila jelek shalat Anda di dunia, maka penampakan shalat itu pun akan sangat buruk (tanpa tangan dan kaki). Tetapi bila shalat Anda bagus, maka wujudnya akan memesona mata, enak dilihat, wangi, dan fisiknya lengkap untuk menjaga Anda.

Lantas, tidak adakah amal lainnya yang bisa menyelamatkan Anda selain shalat? Ada, yakni sedekah kepada fakir miskin. Sebab Rasulullah Saw bersabda, “Perbanyaklah mengenal orang-orang fakir dan buatlah simpanan di sisi mereka. Sesungguhnya kelak mereka mempunyai kerjaan.”

Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kerjaan mereka itu?” Beliau Saw menjawab, “Ketika hari kiamat tiba, dikatakan kepada mereka, ‘Lihatlah orang yang memberikan sesuap makan, sehelai pakaian, atau seteguk minuman kepadamu ketika di dunia, maka ambillah tangannya dan masukkanlah ia ke surga.”

“Yakinlah, kalau Anda hidup mengikuti cara Rasulullah Saw agar tetap dekat dengan Allah Swt, maka kelak pun Anda akan berada di dalam barisan beliau.”

Hasan al-Bashri