Sistem yang mampu mengilangkan sikap negatif dan memancarkan sikap positif dapat Anda temukan dalam Islam. Ajaran Islam merangsang energi laten dalam diri manusia dengan metode yang harmonis.
Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk mengucapkan kata-kata yang baik. Kata-kata yang baik dapat mendekatkan seseorang dengan orang lainnya.
Selain itu, kata-kata yang baik juga dapat memadamkan api permusuhan dan konflik.
Jika Anda pelajari kisah-kisah di dalam Al Qur,an, ternyata seekor semut pun bisa melontarkan kata-kata baik.
“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” (an-Naml: 18).
Pemimpin semut di atas berkata “sedang mereka tidak menyadari”, bukan dengan kalimat seperti “mereka zalim, jahat, atau tidak peduli”. Lihatlah betapa halusnya semut dalam bertutur kata dan memahami alasan atas perilaku yang dilakukan pihak Sulaiman.
Oleh karena itu, Allah SWT melarang umatnya untuk berkata kotor, menghina, mencemooh, dan merendahkan orang lain.
Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui kata-kata yang baik.
Itu juga berlaku pada sebuah nama. Nama memiliki arti penting. Sebuah nama bisa membawa pengaruh negatif maupun positif pada sifat dan perilaku dari pemiliknya.
Nama pada hakikatnya adalah kata yang memiliki makna khusus sekaligus doa. Dalam memberikan nama kepada buah hati haruslah berhati-hati, karena nama dapat memengaruhi persepsi orang lain, serta dapat memberikan dampak psikologis terhadap penyandangnya.
Ingatlah bahwa setiap kata-kata memiliki efek terselubung, karena kata-kata merupakan energi yang mampu memengaruhi pikiran dan terekam di bawah alam bawah sadar.