Cerita Anda harus dapat menjawab satu pertanyaan paling penting bagi audiens, yaitu “Mengapa aku harus peduli?”. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, presentasi Anda jangan hanya fokus pada “Apa yang ingin Anda sampaikan?” tapi pada “Mengapa presentasi Anda penting untuk audiens?”.
Kemukakanlah manfaat dari produk atau ide Anda dengan bahasa yang mudah dimengerti, jangan dengan istilah-istilah teknis yang sulit dipahami. Apabila Anda sudah menemukan pesan utama yang dapat menjawab pertanyaan audiens tersebut, ulangilah pesan tersebut secara terus menerus dan konsisten.
Selanjutnya, Anda harus membuat pesan yang layak untuk disebarkan oleh audiens. Untuk itu, Anda perlu menemukan tujuan dan passion Anda lalu sebarkan dengan antusias sehingga orang pun ingin menyebarkannya. Susunlah passion statement, yaitu satu kalimat yang menggambarkan topik yang ingin Anda sampaikan, apa yang membuat Anda antusias serta alasannya.
Jangan lupa, Anda harus membuat headline seperti Twitter, yaitu singkat, padat dan jelas. Headline yang singkat lebih mudah diingat dan lebih efektif, misalnya headline yang dibuat Steve Jobs berikut ini: “Notebook paling tipis di dunia” atau “Seribu lagu di kantongmu”.
Setelah itu, Anda perlu menyusun seluruh poin utama yang ingin Anda sampaikan dalam presentasi Anda, kemudian kelompokkan seluruh poin tersebut hingga hanya terdapat tiga poin utama saja. Di setiap poin utama, gunakan pernyataan retoris untuk memperdalam narasi.
“Inti dari ajakan adalah menunjukkan pada orang lain dengan antusias bagaimana Anda dan mereka dapat membuat sejarah bersama.”
Guy Kawasaki