Populernya kata ‘inovasi’ saat ini membuat banyak definisi mengenai inovasi muncul.
Dalam kamus New Oxford American, inovasi didefinisikan sebagai ‘membuat perubahan pada suatu hal yang sudah ada, terutama dengan cara memperkenalkan metode-metode baru’.
Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan inovasi sebagai ‘penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, alat)’.
Jadi, inovasi adalah sesuatu yang baru dan berbeda. Namun, ‘berbeda’ akan dipahami orang secara berbeda-beda pula.
Suatu hal baru yang berbeda saja tidak cukup untuk menggambarkan inovasi. Inovasi haruslah sesuatu yang memiliki dampak. Jadi, secara sederhana inovasi dapat didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang berbeda serta berdampak’.
Yang dimaksud dari dampak adalah hasil dari inovasi yang dapat dilihat dan diukur, dapat berupa pertumbuhan profit, kinerja yang lebih cepat, dan sebagainya tergantung dari tujuan inovasi.
Perlu diperhatikan pula bahwa ‘berbeda’ dan ‘dampak’ menjadi dua kata kunci dalam inovasi, bukan ‘teknologi’, ‘kreatif’ atau ‘belum pernah ada sebelumnya’.
Untuk lebih memahami tipe-tipe inovasi yang ada, Anda dapat melihat dari niat strategis suatu inovasi.
Di P&G, inovasi dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu:
Selain itu, inovasi dapat dikategorikan berdasarkan perubahan yang dilakukan. Jadi inovasi tidak harus berupa produk baru, bisa saja cara baru mendistribusikan produk.
“Jika Anda sedang berinovasi, Anda akan menerima pukulan di wajah. Cara Anda putar haluan atau bertahan adalah hal yang membedakan antara yang menang dan yang kalah”
Scott D. Anthony