Tujuan utama bagi para negosiator tentu adalah mendapatkan keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan, banyak hal perlu ditempuh. Namun semua itu dimulai dari memilih topik negosiasi. Tidak semua hal bisa dijadikan topik negosiasi.
Ada beberapa topik yang perlu Anda hindari seperti negosiasi tentang tata tertib, negosiasi ketika semua pihak tidak hadir, dan topik negosiasi yang mendiskriminasi ras atau golongan tertentu.
Ketika Anda telah menemukan topik yang aman untuk dinegosiasikan, pertama Anda harus melakukan persiapan sebelum negosiasi dilakukan. Pada tahap ini yang harus Anda lakukan adalah mendalami tujuan yang Anda inginkan dan mengenal lawan negosiasi Anda, sehingga Anda mengetahui perlakuan yang tepat ketika negosiasi berlangsung.
Ketika Anda telah melakukan persiapan yang benar maka Anda akan mudah menemukan taktik yang tepat dalam negosiasi. Seorang negosiator yang menginginkan kekuasaan cenderung akan mencari kekuatan dan kelemahan lawannya beserta prioritasnya dalam negosiasi.
Sebelum negosiasi berlangsung, Anda juga memiliki tugas tambahan yaitu menciptakan suasana yang nyaman. Suasana dibangun dari hal-hal sederhana seperti lokasi, interior ruangan, tingkat formalitas, dan lain sebagainya.
Dalam bernegosiasi, banyak gaya yang bisa Anda pilih. Gaya ini dapat dijelaskan dalam dua dimensi, yaitu arah dan kekuatan. Arah yang dimaksud di sini adalah cara kita menangani informasi.
Ada dua jenis arah yaitu push dan pull. Pada pushAnda akan memberi informasi, mengajukan usul, dan mengkritik. Sedangkan pull bersifat pasif, contohnya seperti meminta saran, mendapatkan informasi, dan meminta kejelasan.
Adapun dimensi kekuatan dalam gaya negosiasi. Kekuatan di sini berarti tentang keluwesan kita untuk beranjak dari tempat semula.
Ada dua jenis kekuatan yaitu bersikap keras dan lunak. Bersikap keras berarti kita tidak akan mengalah, mundur, dan ingin menang semahal apapun harganya. Bersifat lunak berari mengalah, ragu-ragu, dan sulit berkata tidak.
Negosiasi dapat diakhiri Ketika masing-masing pihak memahami dengan jelas kesepakan yang telah dibuat, masing-masing pihak telah memberi komitmen, keadilan diantara kedua belah pihak, dan tentunya kepuasan pada kesepakan yang ada.