Rasa ingin tahu asertif merupakan sebuah kerangka berpikir yang unik, terdiri dari 10 elemen yang saling berkaitan erat. Dengan menerapkannya, Anda dapat memaksimalkan peran rasa ingin tahu sebagai keterampilan wajib.
Adapun kesepuluh elemen tersebut adalah:
- Menempatkan rasa ingin tahu asertif sebagai sebuah pengalaman emosional
- Memposisikan diri Anda sendiri sebagai seorang murid dan pemasok
- Memperhatikan secara interaktif
- Menerapkan sikap interaktif tanpa memiliki tujuan tertentu
- Membagikan kisah pribadi Anda dengan penuh gaya
- Menyisipkan humor
- Memahami pengetahuan apa yang perlu dipelajari orang lain
- Memperkuat rasa ingin tahu dengan dukungan kelembagaan
- Memohon bimbingan oleh pejabat senior
- Menciptakan lingkungan yang menyenangkan
Sedangkan 4 elemen yang dapat memaksimalkan rasa ingin tahu asertif di dalam lingkup perusahaan adalah sebagai berikut:
- Melakukan kontak dengan frekuensi yang sering melalui pertemuan langsung secara berkesinambungan
- manajemen waktu, salah satu caranya dengan membuat catatan waktu
- Mencari bantuan dari manajemen, khususnya manajemen puncak untuk membentuk lingkungan yang prestatif dan penuh rasa ingin tahu
- Menetapkan tujuan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang tepat
Dalam menetapkan tujuan, tanyakan seberapa berartinya tujuan Anda kepada tim. Lalu diakhir tanyakan: Apakah tujuan-tujuan Anda hanya berdasarkan ego atau logika?
Selanjutnya tanyakan, bagaimana kebermanfaatannya terhadap perusahaan? Kemudian langkah berikutnya adalah menyelaraskan tujuan-tujuan dengan nilai-nilai Anda.
Yang terakhir, ucapkan tujuan Anda dalam sebuah kalimat yang postif dan ditulis secara rinci dan kalahkan pengamat imajiner.