Pinsker dalam buku Why So Many People Aren’t Happy menyebutkan bahwa salah satu unsur utama kebahagian adalah rasa dimiliki (sense of belonging).
Seorang guru, tentunya perlu melakukan beberapa hal agar muncul perasaan saling terhubung di dalam kelas.
Di Helsinki terdapat program student welfare team (tim kesejahteraan siswa), di mana seorang guru kelas berkumpul bersama dengan profesional dari sekolah lain, kepala sekolah, perawat, psikolog, dan masih banyak lagi orang yang dianggap perlu) untuk berdiskusi mengenai kebutuhan individu di kelas yang mereka pegang.
Selain itu, pada awal jam pelajaran guru bisa menunggu di depan kelas dan memberikan sapaan bagi tiap siswa. Bentuknya bisa beragam. Hal yang sama bisa dilakukan ketika kelas selesai.
Rutinitas semacam ini akan menjadi peluang bagi guru untuk lebih mengenal muridnya. Sementara bagi murid hal ini menjadi penegasan bahwa ia dipandang sebagai individu, bukan sekumpulan anak.
Ciptakan suasana akrab dengan bermain bersama para siswa. Hal ini terutama berguna untuk menenangkan dan menghilangkan rasa gugup pada hari pertama sekolah. Dengan begitu, akan terpelihara hubungan dan atmosfer yang lebih santai selama satu tahun pembelajaran.
Buat semacam kesepakatan mengenai apa yang ingin diraih seluruh kelas lalu jadikan sebagai “Mimpi kelas.”
Beberapa cara lain seperti meminta beberapa siswa membaca tulisan mereka di depan kelas; mengubah kelas sebagai ajang menampilkan karya; juga membuat sebuah blog untuk membagikan segala pencapaian dalam kelas; merupakan cara yang bisa ditempuh guna merayakan pembelajaran dalam kelas.
Hal penting yang juga perlu dilakukan adalah menghentikan, sebelum dimulai, bullying yang dilakukan oleh teman sekelas.
Walau guru sudah melakukan segala sesuatu yang terbaik untuk mendukung kegiatan interaksi positif di kelas, namun perilaku perisakan (bullying) bisa saja terjadi. Dibutuhkan sebuah pendekatan yang segera jika sampai hal itu terjadi.