Untuk mendapatkan semangat kerjasama, kolaborasi dan kolegialitas dari orang-orang yang berinteraksi dengan Anda, katakan “saya membutuhkan bantuan Anda’, ‘bagaimana menurut Anda’, ‘mari kita coba saran Anda’.
Pelajari apa yang memotivasi orang-orang di sekeliling Anda dan bicaralah melalui pandangan orang lain. Bersedialah bernegosiasi dan berkompromi.
Rekan-rekan kerja Anda juga adalah orang-orang penting dalam hidup Anda. Mereka mungkin mitra, bawahan, karyawan atau atasan, pelanggan atau penjual.
Mereka semua adalah orang-orang yang berhubungan dengan Anda untuk pekerjaan yang Anda lakukan. Mereka adalah mitra dalam perjalanan mencari kesuksesan, dan pada gilirannya akan berkontribusi pada kesuksesan mereka nantinya.
Mari pandang orang-orang tersebut sebagai “mitra”, sehingga dengan bekerjasama Anda dapat mencapai lebih daripada bila kita bekerja sendiri. Anda bisa mendapatkan kerjasama dan kolaborasi mereka dengan mengakui bahwa mereka sederajat dengan Anda dalam keinginan untuk mencapai tujuan.
Kolaborasi merangsang pikiran Anda sendiri, kolaborasi memperkuat antusiasme. Upaya kolaboratif menghasilkan pemikiran baru yang tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. Sifat terpenting seseorang, sesungguhnya bukan kemampuan mengeksekusi, bukan mentalitas tinggi, bukan kebaikan, keberanian ataupun selera humornya, walaupun tiap-tiap sifat itu sangat penting.
Sifat terpenting itu adalah kemampuan untuk mendapatkan teman, yang pada intinya bermuara pada kemampuan untuk melihat hal terbaik pada orang lain. Saat misalnya anggota tim Anda tidak setuju, carilah penyebabnya dan selelesaikan bersama mereka melalui mediasi.
Doronglah staf Anda untuk mencari yang terbaik, bukan yang terburuk pada rekan kerjanya. Dan, dalam mengarbitrase suatu konflik, kumpulkan fakta, evaluasi fakta, pelajari alternatif yang ada, buat keputusan serta informasikan keputusan itu kepada seluruh pihak yang berkepentingan.
“Saat menghadapi orang lain, ingatlah bahwa Anda tidak sedang berhubungan dengan makhluk yang berdasarkan logika, melainkan makhluk yang dipenuhi emosi.”
Dale Carnegie