Kebutuhan adalah keperluan adanya produk, jasa, atau hal. Produk berarti barang yang dibuat dan ditambah gunanya. Jasa berarti perbuatan yang baik atau berguna dan bernilai bagi orang lain. Hal adalah keadaan, peristiwa, atau kejadian. Hal juga mencakup relasi dan proses dari sesuatu.

Selain dari kebutuhan, ada istilah yang perlu Anda pahami, yakni keperluan. Keperluan adalah sesuatu yang lahir karena adanya urusan yang ingin dituntaskan.

Untuk menuntaskan urusannya, seseorang memerlukan solusi, baik dalam bentuk produk, jasa, atau hal tertentu. Orang-orang yang memerlukan solusi inilah biasa disebut dengan konsumen.

Untuk sebuah urusan atau tambahan lainnya, konsumen juga secara otomatis akan mencari produk, jasa, atau hal untuk menuntaskannya.

Contohnya, seseorang yang hendak mencukur kumisnya, dia tidak hanya ingin menghilangkan kumis atau janggut, tetapi dia pun ingin mencegah kulitnya kering, mencegah keriput, penuaan, dan lain sebagainya.

Dari kisah di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa konsumen sebenarnya ingin berbagai urusannya dapat diselesaikan tepat secara bersamaan. Namun yang menjadi masalah adalah tidak semua konsumen menyadari akan hal itu.

Anda juga harus memperhatikan bagaimana konsumen-konsumen Anda mengutarakan keinginannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan apa yang mereka katakan dan lakukan.

Dari sana Anda harus dapat mendeteksi dan menangkap apa yang sebenarnya ingin mereka tuntaskan dan kendala yang mereka alami sehingga hal tersebut bisa dituntaskan. Untuk mencari solusinya, Anda perlu memosisikan diri sebagai konsumen yang bersangkutan.

Untuk menemukan apa yang diperlukan konsumen Anda, kuncinya adalah jeli melihat dan melampaui apa yang diutarakan oleh konsumen. Dari sini juga dapat diambil kesimpulan bahwa keinginan konsumen tidak otomatis menjadi kebutuhannya. Sedangkan kebutuhan konsumen adalah keperluan penuntasan urusan konsumen.

Dalam merancang suatu produk, jasa, atau hal, urusan konsumen merupakan sesuatu hal yang fundamental bagi seorang inovator. Anda harus fokus pada kebutuhan-kebutuhan konsumen, bukan keinginanya. Maka dari itu, penting untuk memahami kebutuhan dari konsumen.