Menurut KBBI, inovasi berarti pemasukan atau pengenalan hal-hal baru. Inovasi juga berarti pembaharuan atau penemuan baru. Dengan kata lain, inovasi memiliki makna penemuan sesuatu yang baru dan melakukan perbedaan.
Inovasi tidak terjadi secara tiba-tiba. Dia membutuhkan unsur lain yang bernama ide. Ide itu sendiri juga tidak datang tiba-tiba, terlebih dahulu dibutuhkan suatu landasan atau pijakan sehingga memicu timbulnya ide.
Pemicu adanya ide ini bisa lahir dari adanya kebutuhan. Misalnya, ketika adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, maka bisa memicu sesorang untuk berpikir dan kemudian melahirkan sebuah ide.
Masalahnya adalah, tidak semua ide berguna. Hanya ide-ide kreatif saja yang dapat menghasilkan inovasi yang sukses.
Adapun kriteria ide yang kreatif ada empat, yaitu fresh (segar), lain daripada yang lain, yang tidak biasa, dan belum pernah ada sebelumnya. Tentu ide-ide kreatif ini akan sia-sia ketika tidak diimplementasikan.
Dari sini dapat dipahami bahwa Inovasi adalah kreatifitas yang diimplementasikan untuk suatu tujuan. Implementasi ide-ide kreatif terjadi melalui proses berinovasi yang beragam, mulai dari riset, pengembangan, hingga penyempurnaan. Intinya, apapun tujuan inovasi selalu memiliki tujuan praktis untuk menciptakan nilai, bukan hanya imajinasi.
Terdapat prinsip khas yang bernama prinsip DG (Desmon Ginting). Prinsip pertama berbunyi, “tanpa dasar, tidak ada inovasi.” Maksud dari poin ini adalah bahwa setiap inovasi mulai dari suatu titik yang bernama titik awal (starting point).
Prinsip DG 2 berbunyi, “tanpa kebutuhan, tidak ada inovasi.” Poin ini menjelaskan bahwa kebutuhan adalah syarat terjadinya inovasi. Namun bukan sembarang kebutuhan, kebutuhan yang dimaksud di sini merupakan kebutuhan yang belum terpenuhi.
“Hanya ada satu bos, yaitu konsumen. Dia dapat memecat siapapun dalam perusahan dari pemilik hingga ke yang paling bawah. Sesederhana dengan cara menghabiskan uang di tempat yang mereka inginkan.”
Sam Walton