Masyarakat kini dihebohkan dengan ‘teori’ yang menyatakan bahwa bumi itu datar.
Mereka mendasari atas keberadaan kubah langit yang sebetulnya tidak ada. Mungkin mereka tidak percaya dengan keberadaan satelit buatan manusia.
Sebenarnya bagaimana cara membuktikan bahwa bumi itu bulat? Caranya sederhana, silahkan unduh Google Earth dan melihat hasil pemotretan melalui satelit.
Dalam Google Earth tersebut, Anda bisa menggunakan zoom out untuk melihat kota, provinsi, negara, benua, hingga bumi berbentuk bulat. Foto bumi berbentuk bulat tersebut merupakan rekontruksi dari kumpulan banyak citra satelit beresolusi yang sangat tinggi.
Selain itu, penggemar ‘teori’ bumi datar juga mempertanyakan perihal mengapa horizon permukaan air laut dan jembatan tidak terlihat melengkung?
Pertanyaan tersebut terbantahkan, karena bentangan horizon laut maupun jembatan terlalu kecil apabila dibandingkan dengan jari-jari bumi. Seperti diketahui bahwa jari-jari bumi sekitar 6.300 km, jadi horizon laut atau jembatan tidak akan terlihat melengkung.
Kemudian tentang pernyataan gambar bumi hanya sebesar bulan oleh penggemar ‘teori’ bumi datar. Itu karena mereka meragukan foto hasil pendaratan di bulan.
Seperti diketahui bahwa gambar bumi empat kali lebih besar dari pada bulan. Seharusnya dua obyek yang sama besarnya dibandingkan pada jarak yang sama.
Coba Anda potret bumi dan bulan dengan pembanding bolpoin yang dipegang sejauh rentangan tangan.
Dalam astronomi, besar obyek langit dinyatakan dalam ukuran derajat. Nampak dari bumi, besar bulan terlihat sekitar 0,5 derajat. Sedangkan jika dilihat dari bulan seharusnya besar bumi terlihat sekitar 2 derajat.
Masih banyak perbedaan pandangan antara keduanya.
Tentunya cara membuktikan bahwa bumi bulat adalah dengan berlandaskan dari fakta-fakta dengan metode ilmiah yang sudah dilakukan oleh para ahli astronomi.