Ada beberapa orangtua yang seperti ini, mereka mudah sekali tersulut emosinya meskipun disebabkan oleh hal-hal sederhana.
Banyak yang berpendapat, mereka melakukan hal seperti itu agar anak-anak dapat belajar tentang aturan dan kedisiplinan. Namun apakah elok, jika Anda mengeluarkan kemarahan pada anak, tanpa dijelaskan terlebih dulu jenis kesalahan dan apa yang semestinya dia lakukan?
“Qubhunal iqob bi laa Bayan”, Menghukum tanpa memberikan penjelasan adalah sebuah keburukan.
Namun kita memang tak melulu berada pada situasi tenang dan bahagia. Seringkali kita berhadapan dengan situasi yang keruh dan memusingkan. Pada saat seperti ini hal yang paling kita inginkan adalah kondisi tenang dan anak-anak yang manis dan taat.
Keriuhan mereka untuk menarik perhatian kita, atau perselisihan adik kakak yang mengakibatkan keributan kecil dalam rumah, dapat menyulut terbakarnya emosi kita.
Betapa mudah kita murka pada mereka, hanya lantaran mereka lupa berdoa, atau lalai dan menggunakan tangan kirinya saat makan. Padahal dalam sehari itu, sudah begitu banyak hal positif yang dilakukan anak dan luput dari pandangan kita yang terbatas.
Pandangan kita justru menjadi begitu ‘jernih’ dan jelas, saat menangkap kesalahan kecil pada diri mereka.
Kita mungkin lupa, betapa kerasnya teguran Rasul pada Ummu AlFadhl, saat ia mengambil dengan kasar bayinya yang pipis di pangkuan Rasulullah; “Baju yang kotor ini akan bersih dengan air. Namun apa yang dapat membersihkan kekeruhan jiwa anak ini akibat renggutanmu yang kasar?”
“Di balik penghormatan Nabi Saw pada hak anak, ada kebaikan yang sangat besar. Ketika hak mereka dijaga, mereka akan menemukan rasa aman, dan belajar menghormati hak orang lain.”
Mohammad Fauzil Adhim