Setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya.
Mereka ingin anak-anaknya tumbuh dalam lingkungan terbaik. Mereka senang jika anaknya mengkonsumsi makanan terbaik. Mereka bangga menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik.
Sebagian besar dari mereka berpikir, di masa yang akan datang persaingan dalam berbagai bidang akan semakin ketat. Dan mereka berharap anak merekalah yang akan menjadi pemenang dalam kompetisi di masa depan.
Lalu, setelah itu apa?
Betapa banyak kita saksikan anak-anak zaman, yang berhasil dalam kompetisi dan persaingan dunia, namun begitu sibuk dan gaduh hidupnya, hingga mereka abai terhadap orangtuanya yang kian lemah dan menua.
Kita begitu bersemangat mendidik mereka untuk bersiap memenangkan kompetisi dunia, namun lupa menyiapkan mereka untuk menjadi pemenang dalam kompetisi di akhirat.
Kita seringkali mengajarkan anak-anak kita berbagai macam doa, namun tak kita barengi dengan pemahaman bahwa Allahlah satu-satunya tempat bersandar dan tempat memohon pertolongan.
Kita minta mereka menghapalkan ayat-ayat Al Qur’an, namun luput untuk membiasakan mereka menjadikan Al Qur’an sebagai pegangan hidup.
Kita menjadi orangtua yang begitu sibuk menyuruh anak kita untuk les ini dan kursus itu, hingga mereka menguasai berbagai jenis ilmu. Namun tak kita siapkan jiwa mereka untuk mengabdikan ilmunya di jalan Allah. Sungguh akan sangat merugi dan sia-sia.
Marilah kita luruskan niat kita. Untuk mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi terbaik umat, yang dapat menisbatkan seluruh ilmu dan hidupnya untuk kebaikan dunia dan akhiratnya.
"Kita seringkali salah langkah. Membiasakan anak-anak kita berdoa, bukan untuk menautkan hati mereka pada Alloh, namun semata agar Alloh melimpahkan prestasi yang menakjubkan untuk mereka"
Mohammad Fauzil Adhim