Sebuah studi di tahun 2010 menunjukkan bahwa hanya seperempat lulusan universitas di Amerika yang bekerja sesuai dengan latar belakang keilmuan mereka.
Jason Shen masuk yang tiga perempatnya.
Meskipun memiliki latar belakang jurusan Biologi, Shen berminat untuk bekerja di bidang lain. Ia pun mempelajari berbagai hal secara otodidak perihal penjualan, strategi pemasaran, bahkan pemrograman.
Lamaran kerja Shen berkali-kali ditolak sebelumnya. Maka, dalam proses melamar kerja yang terakhir, Shen membuat website yang memuat analisis bisnis dan empat ide untuk fitur-fitur baru. Website ini ia buat untuk memberi nilai lebih pada isi resume miliknya.
Etsy, perusahaan e-commerce tempat Shen melamar kerja, saat itu sedang mempertimbangkan untuk mengimplementasikan ide ketiga seperti yang ditulis oleh Shen. Shen pun diterima bekerja.
Sistem rekrutmen tenaga kerja di abad 20 membuat perusahaan melewatkan banyak orang dengan potensi luar biasa. Belum lagi perkembangan teknologi memaksa orang-orang melakukan hal baru di luar dari apa yang pernah mereka pelajari sebelumnya.
Jadi, bagaimana agar perusahaan dapat mengidentifikasi calon tenaga kerja yang tepat?
Shen berkonsultasi dengan pemimpin dari berbagai sektor usaha. Ia juga membaca laporan, hasil penelitian dan menjalankan eksperimen sendiri. Dari situ Shen memperoleh tiga kesimpulan.
Tiga Cara Baru
Pertama, perluas ruang lingkup pencarian pekerja. Mencari bakat dari sumber yang itu-itu saja hanya akan menghasilkan keluaran yang itu-itu saja.
Tidak ada jenis orang yang memonopoli bakat, demikian kata pemimpin Pinterest ketika Shen berkonsultasi dengannya.
Kedua, pilih kandidat berdasarkan kinerja, bukan pengalaman kerja. Pastikan pelamar menunjukkan kemampuan mereka di tempat, bukan sekedar melihat resume mereka.
Misalnya, jika perusahaan Anda mencari analis data, maka berikan pelamar data historis lalu tanyakan apa pendapat mereka. Jika Anda seorang pelamar kerja, jangan menunggu perekrut meminta Anda menunjukkan kemampuan Anda. Bersikaplah proaktif.
Ketiga, dapatkan gambaran besar dari pelamar kerja.
Seringkali perekrut melabeli seorang pelamar berdasarkan sedikit informasi dari resume yang dilampirkan. Perlu diingat bahwa penilaian Anda akan selalu cacat, kecuali Anda telah mendapatkan sudut pandang holistik dari si pelamar.
Maka, berhentilah menuntut pengalaman kerja ketimbang kemampuan. Bukakan pintu bagi bakat-bakat baru yang luar biasa untuk memasuki perusahaan Anda.
Sudah waktunya orang-orang dilihat berdasarkan kemampuan mereka, dan orang-orang itu pun diberi kesempatan untuk menyadari potensi terbaik mereka.
“Kita semua tahu ada orang-orang yang pada awalnya diremehkan, tetapi kemudian berhasil membuktikan kalau orang-orang yang mengabaikan mereka itu salah.”
Jason Shen