Buku

Pentingnya Sebuah Checklist

Bagaimana melakukan segalanya dengan benar lewat checklist
By Atul Gawande
<
>
2 dari 7

Dewasa ini bidang kedokteran menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa, meski belum terlepas sepenuhnya dari kesalahan dan kegagalan. Namun ilmu kedokteran selalu berkembang dalam menghadapi tantangan yang signifikan.

Apakah para super spesialis masih melakukan kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya ? Tentu kesalahan itu itu masih ada. Namun, kesalahan-kesalahan itu dapat diantisipasi dan diminimalisir dengan solusi yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia kedokteran.

Solusi tersebut adalah dengan menggunakan strategi checklist.  Checklist mengingatkan Anda pada langkah-langkah minimum yang diperlukan ketika Anda melakukan sesuatu, dan untuk itu keberadaaan checklist dieksplisitkan atau ditegaskan.

Dalam sejarahnya sebelum tahun 1960-an, pencatatan rutin terhadap keempat tanda vital belum menjadi norma di rumah sakit Barat. Para perawat memperkenalkan gagasan untuk merancang bagan-bagan dan formulir-formulir untuk pasien.

Gagasan yang telah dibuat tersebut juga disertakan tanda-tanda vital pada bagan ataupun formulir. Pada dasarnya ini sama dengan sebuah checklist. Tanda-tanda vital menyediakan sebuah cara untuk memastikan agar setiap enam jam sekali perawat merasa perlu memeriksa denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan pernafasan.

Tidak seorang pun menyebutkan bahwa ini adalah sebuah kebiasaan checklist, dan sesungguhnya itulah yang telah dijalankan oleh perawat. Checklist yang pada masa itu belum masuk ke kalangan kedokteran.

Kemudian, pada tahun 2001, seorang spesialis perawatan kritis di Johns Hopkins Hospital bernama Peter Pronovost mencoba checklist  khusus untuk dokter. Ia berusaha membuat checklist pada salah satu penanganan medis di ruang ICU.

Meski awalnya checklist dianggap sebagai wawasan yang primitif, namun kini gagasan Pronovost dengan menggunakan checklist di ruang ICU menjadi sebuah inspirasi. Gagasan ini telah berhasil menyelamatkan banyak nyawa dan menghemat banyak biaya rumah sakit.

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Keen Achroni
Dari Hobi Menjadi Pundi-pundi
Buku
Prof. Steve Petters
Mengelola Pikiran untuk Mencapai Kesuksesan dan Kebahagiaan
Buku
Prof. Dr. Hamka
Menegakkan Budi, Membangun Jati Diri Berdasar Tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi
Buku
Daniel Goleman
Mengapa Kecerdasan Emosi Lebih Penting daripada IQ
Buku
Michael Bungay Stanier
Hentikan Pekerjaan yang Menyibukkan, dan Mulailah Melakukan Pekerjaan yang Benar-Benar Berarti
Buku
Yudi Lesmana
Metode Melejitkan Daya Ingat Hingga Setingkat Grandmaster of Memory