Segala hal yang terjadi dalam hidup Anda saat ini—baik berupa kondisi kesehatan, kesedihan maupun kebahagiaan—bisa jadi merupakan pengaruh dari jaringan sosial yang Anda miliki. Pengaruh jaringan sosial inilah yang tidak disadari dan diketahui oleh banyak orang.
Jika Anda mengidap obesitas (kegemukan), teman Anda juga memiliki potensi untuk mengidap obesitas sebanyak 45 persen. Selain itu, teman dari teman Anda juga memiliki potensi yang sama, namun lebih kecil yaitu 25 persen. Selanjutnya, teman dari teman dari teman Anda tadi yang mungkin tidak Anda kenal juga berpeluang mengidap obesitas sebesar 10 persen.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Inilah efek tersembunyi dari jaringan sosial. Anda dan teman-teman Anda berada dalam sebuah jaringan besar dan luas dengan berbagai jenis ikatan—seperti pertemanan dan pernikahan—yang satu sama lainnya saling memengaruhi.
Bagaimana jaringan sosial ini dapat terbentuk dan memengaruhi kehidupan Anda? Ada tiga kemungkinan yang menjadi penyebabnya yaitu proses induksi, homofili dan kesamaan eksposur.
Kemungkinan penyebab yang pertama adalah proses induksi. Ketika Anda mengidap obesitas, teman Anda juga juga akan kena imbasnya.
Penyebaran ini bisa jadi karena teman Anda mengikuti kebiasaan Anda yang sering makan kue dan minum minuman bersoda. Atau teman Anda mulai mengubah persepsinya tentang tubuh yang ideal karena melihat Anda dan banyak orang lainnya memiliki tubuh yang gemuk.
Kemungkinan penyebab yang kedua adalah homofili. Homofili adalah hubungan atau ikatan yang dibangun karena adanya sebuah kesamaan.
Dalam kasus obesitas, Anda lebih memilih untuk berkumpul bersama orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan seperti Anda sehingga membentuk sebuah jaringan.
Kemungkinan penyebab terakhir adalah kesamaan eksposur dengan orang lain. Berat badan Anda bertambah bukan karena berat badan orang lainnya bertambah melainkan karena mereka dan Anda sama-sama memiliki kebiasaan makan ke restoran dalam waktu yang sama.
Selain masalah kesehatan berupa obesitas, pengaruh jaringan sosial ini juga dapat ditemui pada “penularan” emosi, ekspresi dan kebahagiaan.
Ketika Anda merasakan kebahagiaan, kesedihan atau kemarahan, Anda cenderung menunjukkannya kepada orang lain. Orang lain juga akan ikut merasakan apa yang Anda rasakan dan juga berpotensi untuk menyebarkannya kepada orang lain.
Ketika Anda berada dalam jaringan sosial yang kebanyakan orang di dalamnya berbahagia, hidup Anda kemungkinan juga akan bahagia. Sebaliknya, ketika Anda berada dalam jaringan sosial yang di dalamnya terdapat banyak orang yang tidak bahagia maka Anda juga cenderung menjadi tidak bahagia.
Jaringan sosial merupakan sebuah modal besar yang memiliki peran penting dalam kehidupan. Ada banyak masalah yang hanya akan terselesaikan melalui jaringan sosial. Oleh karena itu, Anda harus menyediakan waktu yang lebih banyak untuk merawat dan menjaganya.
Kita harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk menumbuhkan dan merawat jaringan sosial karena jaringan sosial berkaitan erat dengan kebaikan.
Nicholas Christakis
