Banyaknya tuntutan kepada guru, baik dari negara dan masyarakat membuat guru kewalahan dan sulit berubah.
Identitas dan citra guru lebih banyak ditentukan oleh negara, masyarakat dan media.
Untuk berubah, guru harus diberikan kebebasan untuk menentukan identitas dan otoritasnya sendiri yang dapat diseleraskan dengan keinginan negara dan masyarakat.
Sebagai objek dan subjek perubahan, guru harus mengubah dirinya terlebih dahulu lalu mengubah anak didik dan lingkungan dimana ia tinggal dan mengajar.
Agar dapat kembali memainkan perannya sebagai pelaku perubahan dan pendidik karakter guru harus kembali memahami visinya, mau meneliti, mau mendapatkan umpan balik, menumbuhkan kejujuran akademis, menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif, menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar dan menumbuhkan budaya demokratis.