Terdapat berbagai definisi tentang hubungan antara ekonomi dan budaya. Ada istilah industri budaya, industri kreatif, industri rekreasi, industri hiburan, ekonomi budaya, ekonomi kreatif, dan lain-lain.
Masing-masing istilah ini memiliki pengertian yang beraneka-ragam. Setiap orang perlu menyesuaikan konsep dengan pembuatan kebijakan dan tujuan bisnis mereka. Definisi tentang ekonomi kreatif begitu mudah berubah sehingga menyulitkan dalam pendefinisian batasannya. Untuk itu, Orange Economy menjadi area bersama.
Kenapa oranye? Banyak hal yang mendasari penyebutan warna tersebut. Salah satunya adalah karena warna oranye telah sering diasosiasikan dengan kebudayaan, kreativitas dan identitas.
Seperti yang dinyatakan oleh Winston Churchill beberapa dekade lalu bahwa kerajaan masa depan adalah kerajaan pikiran. Orange Economy mempresentasikan sebuah kerajaan, yaitu kerajaan pikiran. Hal ini tentu bukanlah ancaman, melainkan sebuah kesempatan.
Kesempatan yang diasosiasikan dengan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan sesuatu yang luar biasa. Tantangannya adalah bagaimana cara mengatur perubahan tersebut untuk meminimalkan kerugian dalam pengembangannya.
Orange Economy menghadirkan kesempatan yang mirip dengan kesempatan pada revolusi sebelumnya, yaitu revolusi industri kreatif atau revolusi teknologi. Ini adalah kesempatan untuk mengambil keuntungan dari revolusi digital dengan memperhitungkan sains, teknologi, dan budaya.
Tentunya kita membutuhkan sentuhan kreativitas di dalamnya.