Pada 29 November 2016, Penulis diminta untuk mengisi acara dalam sesi prolog dan epilog bertemakan “Risk and Governance Summit 2016 : Ethical Governance, The Soul of Sustainability“ yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Narasumber acara antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Tegal Ki Enthus Susmono, dan dr.Purnamawati, sosok yang sangat inspiratif dalam melakukan terobosan di bidang pelayanan terhadap pasien.
Menurut Sri Mulyani, bagi yang memiliki komitmen untuk menjalankan tugas dan amanah menjaga dan mengelola keuangan negara dengan penuh integritas, kejujuran, profesionalisme, dan dedikasi tinggi pasti pernah merasakan kekecewaan yang mendalam atas tindakan mereka yang mengkhianati nilai-nilai baik dan prinsip integritas yang kita jaga.
Namun, kekecewaan tersebut tidak boleh membuat kita berhenti. Kekecewaan tersebut harus disalurkan dengan bekerja lebih baik lagi dan bekerja keras untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Dr.Purnamawati memaparkan bahwa bagi pemimpin, pejabat publik, atau siapapun yang berkarya perlu meyakinkan diri bahwasanya keberhasilan dan kemenangan itu bukan berarti berhasil mempertahankan jabatan dan kekuasaan. Tetapi jika sedari awal mampu menarik garis pemisah yang tegas antara kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompok, dengan kepentingan publik.
Dwi Soetjipto menegaskan untuk menjauhi tindakan koruptif sekecil apapun.
Sedangkan Ki Enthus Susmono menyatakan bahwa setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin. Dan syarat pemimpin harus punya STAF, singkatan dari Sidiq (jujur), Tabligh (berani berkata benar jika benar, salah jika salah, tidak mudah didikte), Amanah (tidak khianat), Fathanah (cerdas dalam memimpin).
Akhir acara ditutup dengan pernyataan Abdullah Azwar Anas yang mengajak untuk tidak pernah lelah mencintai Indonesia. Terus setia berbuat baik kepada negara dengan membangun negara menjadi negara maju, adil, makmur, dan bermartabat. Demikian catatan penting dari Penulis tentang acara ini.
“Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tetapi siapa yang berbuat baik.”
Maman Suherman