Musso (2015) menceritakan “orang kiri Indonesia” yang bermimpi tentang negeri yang adil, setara, dan merdeka seratus persen. Di dalam buku ini, Anda akan mendapatkan kisah sosok radikal yang bersimpang jalan dengan non-komunis, bahkan bersimpangan juga dengan kalangan kiri yang tidak segaris, hingga akhirnya gerakan tersebut kandas sejak dalam benih.
Siapa penulis buku ini?
Tim penulis Tempo adalah tim penulis Seri Buku Tempo: Orang Kiri Indonesia. Ada empat sosok kiri Indonesia yang ditulis dalam Seri Buku Tempo, yaitu D.N Aidit, Njoto, Sjam Kamaruzzaman dan Musso.
Untuk siapa buku ini?
Gerakan Musso yang kandas sejak dalam benih
Cerita mengenai “orang kiri” Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak pertentangan yang terjadi di dalamnya saat Tempo menuliskannya. Namun, dasar yang digunakan media untuk menulis adalah kemenarikan suatu peristiwa, dan diatas itu ada hak publik untuk tahu.
Buku ini bercerita tentang gerakan Musso yang kandas sejak dalam benih. Dan Anda akan mendapatkan cerita dari pendalaman liputan oleh Tempo, dengan berbagai dokumen yang kemudian dilakukan penelusuran kembali terkait dengan Musso dan gerakannya.
Dalam rangkuman ini Anda akan mengetahui sejarah Musso yang lebih memilih jalan radikal, bersimpangan jalan dengan para non-komunis, dan bahkan juga bertentangan dengan “orang kiri” yang tidak segaris.
Hal-hal menarik yang akan Anda pelajari antara lain: