Kontraktor bisa saja membangun sebuah gedung yang kokoh dan fungsional dengan hitungan yang akurat dan cepat. Namun arsitek dapat membuat gedung tersebut bisa menjadi lebih istimewa.
Arsitek memiliki pola pikir yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu menjadi istimewa, unik, dan berbeda. Mereka biasanya menggunakan design thinking dalam proses kreatifnya untuk memenuhi kebutuhan kliennya.
Proses kreatif inilah yang kemudian bisa digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau membuat jawaban. Hal itu juga bisa digunakan untuk non-desainer yang ingin mendapatkan sesuatu yang berbeda dalam meningkatkan usaha maupun bisnisnya.
Misalnya, untuk seorang yang bekerja dengan prosedural dan sistem yang tertata, mungkin beberapa kalangan akan terasa membosankan atau malah sebaliknya semakin giat bekerja dan menikmatinya.
Bagaimana mereka bisa menikmatinya? Mungkin mereka telah menemukan “meaning” dari pekerjaan tersebut. Mereka menjalani kehidupannya secara kreatif.
Anda pun bisa melakukannya, dan Anda bisa memulainya dengan menggunakan metode design thinking. Metode ini dilakukan dengan membuat beberapa pertanyaan yang bisa Anda lakukan sendiri.
Misalnya untuk membuat sebuah kursi. Anda bisa mendalami dengan pertanyaan seperti; Apa itu kursi? Siapa yang menggunakannya? Bagaimana cara menggunakannya? Apa untuk tempat duduk saja? Apa bisa dibuat untuk yang lainnya? Bisa untuk tidur?
Dari pertanyaan tersebut, Anda bisa menghasilkan pemikiran; Kursi multi-fungsi yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, bisa digunakan untuk duduk atau juga bisa untuk tidur.
Proses mempertanyakan tersebut merupakan langkah awal yang bisa Anda gunakan untuk menghasilkan pemikiran kreatif, dan Anda bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pemikiran dan keinginan Anda.