Pria biasanya termotivasi untuk membuat perubahan-perubahan, dan punya keinginan untuk menjadi yang terbaik agar dapat melayani orang lain. Dengan kata lain, pria tidak lagi puas hanya dengan melayani diri sendiri namun memendam keinginan untuk melakukan perubahan bagi orang lain dan lingkungan.
Karena sifat alami di atas, seorang pria sangat mementingkan pengakuan bahwa kehadirannya dibutuhkan.
Di sisi lain, wanita pada dasarnya suka melayani dan membantu orang lain. Namun saat bertemu pria yang dicintainya, wanita merasa ia telah dapat menjalani hidup dengan lebih santai. Dengan kata lain, wanita sudah merasa lelah melayani dan membantu orang lain, hingga saat bertemu pria, ia berharap ganti dilayani dan dicintai.
Dalam suatu hubungan, seorang wanita secara alami berharap untuk menerima lebih banyak, sehingga saat ia justru merasa sedang memberi lebih banyak, ia akan cenderung menyalahkan pasangannya.
Sedangkan saat disalahkan oleh pasangannya,seorang pria akan merasa tidak lagi dibutuhkan,hingga hubungan keduanya akan semakin merenggang. Pengertian, kepercayaan, dan dukungan merupakan pemecahan masalah semacam ini, bukan dengan saling menyalahkan.
Untuk memperbaiki hubungan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun motivasi. Wanita harus mau membagi perasaannya, dan pria harus dengan sabar mendengarkan. Saat mendengar kebutuhan wanita, pria akan merasa dibutuhkan dan kembali termotivasi. Dan saat melihat adanya perubahan pada diri pria, wanita akan merasa diberi lebih banyak dan akhirnya ikut termotivasi pula.
“Kaum pria menjadi termotivasi dan bersemangat kala mereka merasa dibutuhkan. Kaum wanita menjadi termotivasi dan bersemangat kala mereka merasa dicintai”
John Gray