Buku

Manajemen Pemberitaan Jurnalistik TV

Membangun dan Mengelola Pemberitaan Televisi
By Drs. Arifin S. Harahap, M.Si
<
>
6 dari 7

Menulis berita televisi sedikit berbeda dengan menulis berita untuk media cetak dan radio. Pada media cetak, reporter harus menulis detail karena media ini mengandalkan bahasa tulisan. Reporter harus mampu menangkap suasana peristiwa dan menuliskannya dengan baik.

Adapun radio menggunakan bahasa lisan murni, yakni bahasa lisan untuk didengar. Jadi menggunakan telinga. Setelah mendengarkan, pemirsa dapat mengetahui, merasakan, mengobservasi dan memahami isi berita.

Sementara, berita TV bersifat selintas. Apabila waktunya berlalu, tidak ada pengulangan. Berita TV tidak perlu panjang karena sudah ada gambar. Berita TV paling panjang sekitar 2,5 menit.

Namun, secara umumberita TV hanya berkisar antara 1 menit hingga 1,5 menit. Bahkan untuk berita VO hanya berkisar antara 25-35 detik. Jadi penulisan berita TV harus lebih efisien dan efektif.

Adapun teknik untuk menciptakan efisiensi kalimat, mencakup beberpa hal, yaitu:

  • jangan ceritakan ulang gambar,
  • hindari kata mubazir,
  • pleonasme,
  • kontaminasi,
  • penggunaan kata tugas yang tidak diperlukan,
  • penggunaan kata kerja berlebihan,
  • bentuk ulang penjamakan,
  • penggunaan dua kata sama makna, dan
  • pilih kata yang sinonimnya lebih pendek.

“Bahasa yang digunakan televisi adalah bahasa lisan bercampur bahasa tulisan. Kita harus bercerita atau bertutur, bukan semata menulis.”

Arifin Harahap

<
>
6 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Video
Adam Grant
Dan Manakah yang Lebih Dibutuhkan Organisasi?
Buku
Edward De Bono
Seni Mengomunikasikan Pikiran agar Menjadi Pribadi Mengesankan
Buku
Timothy D. Walker
33 Strategi Sederhana Untuk Kelas yang Menyenangkan
Buku
Adam Grant
Pendekatan Revolusioner untuk Meraih Kesuksesan
Buku
Sophia Mega
Membangun Personal Branding melalui Media Sosial Tanpa Perlu Jadi Selebgram
Video
Julian Treasure
Seni Berbicara Agar Orang Lain Mau Mendengarkan