Rating/ share merupakan satu-satunya acuan bagi para eksekutif produser, produser dan asisten produser untuk mencermati sejauh mana program berita mereka diminatipenonton.
Karena itu, rating/ share bisa menjadi titik tolak keberhasilan mereka mengelola program. Setiap hari mereka selalu berharap cemas menanti angka yang dilaporkan Nielsen Indonesia.
Apabila rating/ share mereka mencapai dua digit (10 ke atas), rasa lelah dan ketegangan menepati waktu deadline setiap hari seakan terbayar.
Namun, jika angka rating/ sharejauh di bawah dua digit, mereka harus siap-siap mendengarkan evaluasi manajer dan pemimpin redaksi pemberitaan. Evaluasi ini kerap menjengkelkan karena penanggungjawab program mendapat kritik tajam.
Evaluasi biasanya menyangkut konten program, waktu tayang dan rating/ share stasiun televisi kompetitor. Tiga masalah tersebut menjadi pegangan umum untuk melakukan evaluasi mengenai topik acara, presenter, segmen acara, kualitas tayangan (sound and look), atau ketepatan antara waktu tayang dan agenda masyarakat yang dibayangkan.
Rating/ share memang selalu diperlakukan istimewa di setiap stasiun TV. Rating menentukan nilai jual program kepada para pengiklan.
Semakin tinggi rating/ share program TV, semakin besar pula minat para pengiklan untuk mensponsori acara meskipun dengan harga tinggi. Inilah yang membuat semua stasiun tv berlomba-lomba membuat acara semenarik mungkin agar bisa menyedot pengiklan sebanyak-banyaknya.
TV rating adalah persentase jumlah penonton dibagi total pemilik TV (universe) di daerah penarikan sampel. Sedangkan TV share adalah persentase jumlah penonton dibagi total penonton di semua TV yang tengah menonton.