Penelitian dari Keller Fay Group mengungkapkan, bahwa 7% proses getok tular terjadi di area online. Tetapi bukannya tidak mungkin angka tersebut akan terus bertambah seiring berkembangnya pengguna dan peningkatan kualitas konten yang tersebar di sana.
Setidaknya, setiap hari ada 16 ribu kata yang tersebar, dan setiap jam terjadi lebih dari 100 juta percakapan tentang merek di jagat online.
Dalam “hutan konten” tersebut, pastilah ada konten yang viral dan pasti ada konten yang tidak ada peminatnya. Inilah situasi yang terjadi sesungguhnya: banjir konten.
Itu pula yang menyebabkan dari ribuan video tentang kucing misalnya, hanya beberapa saja yang benar-benar viral. Sedangkan sisanya hanya ditonton oleh orang yang meng-upload-nya. Grafiknya cukup menarik, ketika ada 15 ribu orang melihat postingan Anda, paling 500 orang yang mau bergabung di milis dan 200 orang yang membuka e-mail Anda.
Dari 200 orang tersebut, hanya ada 20 orang yang mempertimbangkan penawaran Anda. Kemudian, hanya satu orang saja yang akhirnya benar-benar membeli sesuatu.
Angka tersebut adalah rumus umum di kalangan profesional dunia pemasaran. Artinya, Anda butuh 15.000 orang yang melihat karya Anda untuk mendapatkan satu pembeli!
Itulah yang disebut funneling, karena media sosial adalah saluran yang paling murah meriah untuk menyebarkan tulisan iklan Anda. Meskipun sejatinya, tidak mudah untuk mendapatkan hasil yang benar-benar efektif. Namun, Anda masih bisa mengatur strategi agar angka tersebut bisa berubah.
Caranya, Anda arahkan pada target yang tepat sesuai tulisan Anda (ingat soal relevansi). Yakni, yang beresonasi dengan pesan dalam karya dan keunikan produk Anda. Jika hal itu dilakukan dengan tepat, bukan tidak mungkin hasilnya bisa jauh lebih maksimal.
Angkanya tentu berubah, yakni 1.500 orang yang melihat karya Anda dan 500 orang yang bergabung dalam milis. Kemudian ada 200 orang yang membuka e-mail Anda dan 40 orang yang mau mempertimbangkan penawaran Anda. Akhirnya ada 5 orang yang membeli produk Anda.
Jelas sekali, untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif, buatlah tulisan dengan ketepatan konten sesuai kebutuhan dan hasrat target pembaca yang sudah Anda tetapkan sebelumnya. Rancang konten yang tepat, unik dan pesan yang jelas agar mereka terpancing untuk mengikuti apa yang Anda inginkan.
“Sejumlah riset menunjukkan, bahwa akun yang konsisten diperbarui dengan informasi, maka dalam setahun mampu stabil dengan traffic yang signifikan.”
Arianna Huffington