Menurut Lee Kuan Yew, kebanyakan manusia mungkin telah menaklukan ruang, namun banyak diantara mereka belum belajar untuk menaklukan naluri dan emosi.
Walaupun dalam pribadi manusia ada yang sulit untuk diperbaiki, tapi mereka dapat dilatih dan didisiplinkan.
Gagasan datang bukan hanya dari membaca. Anda tidak boleh mengabaikan diskusi dengan orang-orang berpengetahuan. Karena hal itu jauh lebih produktif dibanding menyerap atau membaca sebuah dokumen.
Karena dalam percakapan singkat, Anda dapat meringkas dari seseorang yang berpengetahuan luas dan merasakan esensi dari apa yang telah dia capai.
Pemikiran Lee Kuan Yew berasal dari karakternya. Dan, karakternya terbentuk dari pengalaman hidupnya. Terutama dalam mengambil keputusan hidup dan mati dalam melewati setiap krisis berat, menjadikan perspektif, ambisi dan prioritas seorang Lee Kuan Yew mengalami perubahan yang fundamental.
Perubahan yang ia rasakan mungkin bukan dalam bentuk kondisi fisik, mental, dan emosional. Melainkan perubahan dalam bentuk responnya terhadap Tuhan, responnya terhadap kejayaan dan kekayaan telah berhasil dikondisikan oleh pengalaman-pengalaman hidup tersebut.
Belajarlah dari sejarah. Karena sejarah tidak berulang dengan cara yang sama setiap waktu. Tapi tren dan konsekuensi tertentu pasti terjadi.
Jika Anda tidak mengenal sejarah, Anda akan berpikir jangka pendek. Jika Anda mengenal sejarah, Anda akan berpikir jangka menengah dan panjang.
Untuk memahami masa kini dan mengantisipasi masa depan, seseorang harus cukup mengetahui masa lalu, cukup memahami sejarah masyarakat.
Seseorang harus menghargai bukan hanya apa yang terjadi. Tapi yang lebih penting, mengapa itu terjadi dan dalam cara apa. Ini berlaku bagi individu, dan begitu juga negara.
“ Gagasan datang bukan hanya dari membaca. Anda tidak boleh mengabaikan diskusi dengan orang-orang berpengetahuan.”
Lee Kuan Yew