Cara paling dahsyat untuk mengomunikasikan arah baru adalah melalui perilaku. Ketika lima atau lima puluh orang teratas menjalani visi perubahan, karyawan biasanya akan merengkuhnya secara lebih baik dibandingkan seandainya ada seratus cerita dalam buletin perusahaan.
Ketika mereka melihat manajemen atas menjalankan visi, seluruh rangkaian pertanyaan mengganggu kredibilitas dan permainan akan segera menguap.
Anda sering mendengar prinsip kepemimpinan tersebut sebagai “kepemimpinan berdasar contoh”. Konsepnya sangatlah sederhana. Kata-kata itu murah, tapi tidak demikian dengan tindakan.
Orang-orang sinis di antara Anda cenderung tidak memercayai kata-kata, namun akan terkesan dengan tindakan. Dalam hal serupa, mengatakan satu hal kepada seseorang dan kemudian berperilaku berbeda merupakan cara yang hebat untuk merusak komunikasi visi perusahaan.
Tidak ada yang merusak komunikasi visi perubahan lebih buruk daripada perilaku di bagian pemain kunci yang tampak tidak konsisten dengan visi. Implikasinya sangat besar. Pertama, berusaha menjual visi sebelum manajemen puncak mengejawantahkannya menjadi tugas yang sulit.
Kedua, bahkan meski dalam lingkungan terbaik, secara berhati-hati memonitor perilaku manajemen senior merupakan gagasan yang baik. Sehingga Anda bisa mengidentifikasi dan menunjukkan ketidakkonsistenan antara ucapan dan tindakan.
Contohnya, seorang jenderal tengah berusaha mengomunikasikan ke satu organisasi raksasa bahwa anggaran pertahanan menciut dan semua orang harus lebih hemat. Jadi ketika bepergian, alih-alih menaiki helikopter Blackhawk Angkatan Darat AS di luar Pentagon, ia memutuskan naik kereta bahwa tanah dengan ongkos 80 sen.
Atau, ketimbang ia menaiki jet USAF C-12, ia bisa naik kereta lalu naik shuttle ke terminal, dan kemudian duduk di kursi penerbangan komersial. Dengan cara tersebut, berita tentang perjalanannya pun akan tersebar cepat sebagai bukti komitmennya. Tindakannya adalah caranya berkomunikasi, dan itu sangat efektif.