Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin akan mengelola para anggotanya yang memiliki karakter dan perilaku yang berbeda-beda.
Ketika Anda menjadi pemimpin, Anda dituntut mampu mengelola anggota Anda dengan efektif agar target yang direncanakan organisasi/perusahaan Anda tercapai.
Mengelola para anggota tidak hanya berupa memberikan pelatihan demi pelatihan kepada mereka.
Meskipun pelatihan dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan para anggota, namun pelatihan tidak menyentuh hal lain seperti motivasi yang juga penting dalam peningkatan kinerja.
Oleh karena itu, Anda juga perlu menjadi coach bagi anggota Anda. Coaching merupakan serangkaian proses kolaboratif antara seorang coach dan kliennya yang bertujuan untuk mengeluarkan segenap potensi yang ada dalam diri klien baik secara personal maupun profesional.
Ketika Anda melakukan coaching, Anda harus menjadi partner yang baik bagi anggota Anda dan melepaskan jabatan Anda untuk sementara.
Hal itu dilakukan agar tercipta hubungan yang harmonis antara Anda dan anggota Anda sehingga dia merasa nyaman dan terbuka terhadap Anda. hubungan yang dekat ini merupakan kunci dari kesuksesan proses coaching Anda.
Dalam proses coaching, Anda harus lebih banyak mendengarkan dan bertanya kepada anggota Anda. Pendekatan non-directive yang diterapkan dalam proses coaching ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan di banyak perusahaan.
Coaching bukanlah curhat atau sekedar bincang-bincang. Ada target tertentu yang harus dihasilkan dari proses coaching yang akan menjadi action plan berikutnya.
Coaching membantu anggota Anda untuk memunculkan potensi terbaik mereka dengan cara menyingkirkan hal-hal yang mengganggu seperti mental block, kurang percaya diri dan masalah psikologis lainnya.
Coaching tidak hanya sebatas urusan profesional atau pekerjaan, melainkan juga urusan personal karena bisa jadi masalah personal-lah yang menghambat kinerja dan potensi mereka.