Setelah menuliskan mimpi, Anda mulai proses untuk meraihnya dengan berbaik sangka. Yakini bahwa apa pun yang akan Anda alami adalah sesuatu yang baik.
Meskipun Anda mengalami hal-hal pahit. Seperti kegagalan, penolakan, dan bahkan diremehkan orang lain. Kesemuanya itu bagian dari proses yang harus Anda jalani menuju kesuksesan.
Kesuksesan itu ibarat Anda mendapatkan sari pati kelapa. Anda harus berani naik pohon kelapa yang tinggi itu untuk mendapatkan buahnya. Setelah Anda mendapatkannya, buah kelapa itu harus dijatuhkan dari atas. Setelah itu, kelapa tersebut harus digunduli serabutnya dan ditarik ke sana ke sini. Bukankah itu sebuah penderitaan?
Ternyata belum cukup, kelapa tersebut harus dipecahkan, diserut isinya, lalu diparut lagi. Kemudian masih harus diperas hingga keluar air santannya. Lihatlah proses untuk mendapatkan sari tersebut, betapa prosesnya panjang dan melelahkan.
Begitu pula ketika Anda ingin meraih kesuksesan, Anda akan mengalami jatuh dan bangun lagi berkali-kali. Memang ada orang yang sekali usaha langsung sukses, tetapi sukses dengan cara instan justru tidak tahan lama.
Kuat dan sabar adalah kunci untuk mendapatkan kesuksesan jangka panjang. Maka, keempat bekal inilah yang harus Anda yakini:
Untuk mendapatkan kesuksesan, hidup Anda tidak akan selalu dikelilingi hal-hal yang menyenangkan. Anda juga tidak akan selalu menemui hal-hal yang nikmat.
Anda harus tahan menerima rasa sakit, capek, perasaan tidak nyaman, pengkhianatan, dan segala hal buruk yang sama sekali tidak pernah bisa Anda bayangkan sebelumnya.
Dari situlah, kedekatan Anda dengan Tuhan semakin diuji. Mungkin, sejak kecil Anda terbiasa hidup nyaman dan aman bersama orangtua. Setelah Anda menentukan impian sendiri, Anda akan lebih dekat dengan Tuhan, karena tidak ada yang bisa menolong Anda kecuali Tuhan.
Maka berbahagialah ketika Anda senantiasa dekat dengan Tuhan, sebab Tuhan akan menolong orang-orang yang yakin dan taat kepada-Nya.
Banyak hal yang tidak bisa Anda hadapi, tetapi Tuhan akan menguatkan hati dan melancarkan urusan Anda. Satu hal yang pasti, orang-orang beriman tidak akan bersedih hati dan tidak pula berduka cita.