Seperti halnya pohon, yang mengalami perubahan dalam setiap musim yang dilalui. Begitupula kreativitas, memiliki musimnya. Bagian dari tugas Anda adalah mengenali dan memahami di musim mana Anda berada, dan mengerjakan kreativitas dan karya Anda.
Anda perlu menaruh perhatian pada irama dan alur dari output kreativitas Anda, dan bersabar dikala off-seasons. Sebab anda perlu memberi waktu untuk mengamati dan mengubah pola (pattern) anda.
Setiap orang memiliki musim yang berbeda. Beberapa diantara kita “mekar” dan “berbunga” di masa muda. Beberapa lainnya mungkin belum “berbunga” hingga usia tua.
Kultur kita cenderung lebih sering merayakan kesuksesan yang begitu awal, yaitu orang-orang yang meraih sukses begitu cepat. Padahal kesuksesan yang begitu cepat, cenderung mudah “layu”.
Tidaklah penting bagaimana seorang berusia muda 30-an tahun bisa menjadi terkenal dan kaya. Yang menjadi inspirasi ialah bagaimana seorang berusia 80-an tahun menghabiskan waktu hidupnya dengan tetap berkarya, menjaga kreativitas, dan hidup bahagia hingga sisa hidupnya.
Orang-orang yang menginspirasi ialah mereka yang “menghidupkan” hidupnya dengan tetap berkarya dan merasa bahagia dengan karya tersebut.
Setiap hari kita dapat menanam benih yang berpotensi untuk terus bertumbuh menjadi sesuatu yang indah. Jangan biarkan Anda menghabiskan waktu dengan putus asa. Lakukan yang terbaik yang Anda bisa untuk semakin dekat pada tujuan dan harapan Anda.
Selain itu, kurangi kekehawatiran untuk menyelesaikan semuanya. Khawatirlah lebih kepada hal-hal yang bernilai yang layak Anda lakukan.
Daripada Anda khawatir karena ingin menjadi seniman besar. Lebih baik Anda menaruh kekhawatiran lebih kepada bagaimana menjadi seseorang yang dapat tetap berkarya.
Kurangilah kekhawatiran Anda untuk membuat suatu tanda atau simbol agar Anda dikenal. Letakkanlah kekhawatiran Anda lebih kepada bagaimana bisa meninggalkan sesuatu lebih baik daripada sebelumnya saat Anda menemukannya.