Kesuksesan tidak sekadar soal pintar atau tidak. Memang banyak orang sukses yang memiliki kecerdasan yang tinggi, tetapi cerdas IQ saja tidaklah cukup.

Faktanya, ada orang-orang yang sukses karena mereka pandai bergaul dan memiliki jaringan pertemanan yang banyak.

Artinya, kesuksesan bukan sekadar besarnya nilai-nilai bagus di atas kertas ketika Anda sekolah maupun kuliah. Melainkan, Anda bisa sukses secara nyata yang manfaatnya bisa dirasakan bagi banyak orang.

Akan malu sekali bila para juara di kelas ternyata tidak bisa mempertahankan kesuksesannya di kehidupan nyata.

Sekarang konsepnya sudah tidak lagi kesuksesan ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja (IQ), melainkan sudah melangkah ke kecerdasan emosional (EQ) dan bahkan berlanjut ke kecerdasan spiritual (SQ).

Yakni, bagaimana Anda mengelola kecerdasan akal untuk memberikan manfaat kepada banyak orang dan menjadi lebih dekat dengan Tuhan.

Banyak orang sukses dengan jalan mensyukuri nikmat Tuhan (berupa bakat) dan menekuninya dengan serius. Bakat tersebut dikelola dengan baik untuk memecahkan masalah orang lain.

Jadi, selain cerdas dan pintar, memang harus memiliki simpati dan empati atas kesulitan orang lain.

Ingatlah, kecerdasan IQ bisa jadi hanya faktor kebetulan. Yakni, ibu memiliki IQ tinggi, ayah memiliki IQ tinggi, otomatis anaknya pun akan menuruni kedua orangtuanya.

Kalau kesuksesan hanya berdasarkan kecerdasan intelektual, kasihan mereka yang lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja.

Maka, Tuhan Maha Adil. Kesuksesan bisa dicapai oleh siapa pun dengan mengandalkan beragam bekal yang telah Tuhan anugerahkan kepada diri seseorang. Ialah modal akal pikiran, modal emosi/perasaan, dan modal jiwa spiritual.

Lihatlah sang motivator Andrie Wongso yang memiliki gelar SDTT., TBS. Artinya, Sekolah Dasar Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses. Ada juga atlet renang Stephanie Handojo, penyandang tunagrahita (down syndrome), yang sudah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia.

Kini giliran Anda untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah Anda tentukan. Dengan modal yang telah Tuhan berikan kepada Anda, wujudkan impian tersebut.

Jangan mengandalkan keberuntungan atau keajaiban saja. Meskipun hidup ini ada keajaiban, jangan pernah Anda mengandalkan keajaiban setiap hari.

“Memang dalam hidup ini ada banyak hal eksternal yang tidak bisa kita ubah, banyak hal yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Namun, pada dasarnya dan pada akhirnya, kita tetap bisa mengubah pikiran kita sendiri. Betapa tragisnya hidup ini bila hanya mengandalkan keberuntungan semata.”

Gidion Hindarto