Dalam satu abad terakhir, manusia di dunia berhasil meningkatkan rata-rata Angka Harapan Hidup sebanyak 0,3 tahun pada setiap tahunnya. Untuk terus meningkatkannya Anda memerlukan usaha untuk memperbaiki gaya hidup.
Salah satu musuh manusia dalam mewujudkan hidup sehat secara mental adalah stres. Penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Heidelberg membuktikan bahwa stres memicu pertumbuhan sebuah protein yang membunuh sel sehat dalam tubuh.
Tingkat stres yang tinggi kehidupan manusia modern disebabkan oleh gaya hidup mereka sendiri.Jika Anda membandingkan kehidupan manusia modern dengan manusia goa, ternyata manusia modern selalu merasa waspada terhadap berbagai hal disekitarnya.
Manusia modern juga menganggap bahwa setiap notifikasi dan email pada handphone mereka sebagai ancaman, sedangkan manusia goa hanya terancam disaat kondisi terdesak saja.
Banyak solusi untuk mengendalikan stres agar hidup Anda bisa lebih sehat dan panjang umur, salah satunya adalah mindfulness. Mindfulness adalah memusatkan segala perhatian terhadap apa yang Anda lakukan tanpa memberi penilaian apapun.
Kondisi mindfulness dapat dicapai dengan meditasi dan konsentrasi. Anda juga bisa melakukannya dengan yoga, latihan pernafasan, dan pemindaian tubuh dengan menggunakan pikiran.
Bagi mereka yang telah mengetahui ikigai-nya, menghadapi stress atau kemunduran apapun bukanlah suatu masalah karena terdapat resiliensi pada pikiran mereka. Resiliensi adalah ketangguhan dalam menghadapi kemunduran.
Resiliensi dapat dimiliki dengan memahami konsep Stoikisme. Stoikisme adalah pemahaman yang menganggap kesenangan dan keinginan bukan sebagai masalah, selama tidak sampai mengendalikan diri Anda.
Apabila seseorang telah memiliki resiliensi, maka sifat tersebut bisa berkembang menjadi sifat antifragility. Ada tiga langkah agar Anda memiliki sifat antifragility: