Kata "potensi" acap kali diucapkan orang, terutama sekali jika berhubungan dengan tumbuh kembang seorang anak. Namun apakah Anda paham makna sesungguhnya dari potensi anak? Potensi berbeda dengan minat dan bakat anak.
Minat bisa diartikan sebagai ketertarikan, respon positif pada rangsangan objek, atau keinginan kuat anak pada suatu hal. Sementara bakat adalah kemampuan yang dimiliki anak sejak lahir.
Sedangkan, potensi secara harafiah bisa diartikan sebagai tolak ukur, kemampuan untuk melihat dan menentukan tingkat IQ, bakat, prestasi, kekuatan serta bakat terpendam yang belum dipergunakan secara optimal pada seorang anak.
Setiap anak unik, dengan demikian potensi yang dimiliki oleh tiap anak tidaklah sama. Potensi akan makin terlihat jika sering dikembangkan dengan diberikan stimulasi oleh lingkungan.
Kreativitas serta motivasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui potensi anak. Bisa juga dengan cara memahami ketertarikannya pada suatu hal kemudian mendorongnya untuk terus mendalami ketertarikannya tersebut.
Orangtua kiranya perlu untuk mulai memetakan potensi anak sejak dini guna mengetahui lebih dalam serta untuk mengolah potensi anak secara maksimal. Sehingga potensi yang ada bisa dikembangkan secara optimal sehingga menciptakan prestasi yang baik kelak.
Caranya dengan memahami kelebihan anak, menjadikan diri sebagai sosok panutan, memandang dan memahami dunia anak dari sudut anak, memberikan dorongan dan sugesti positif, serta memberikan pemahaman dengan cara yang mudah dipahami anak. Misalnya melalu visualisasi dan cerita.
Semakin sering potensi diasah, terutama sejak anak usia dini, akan membawa dampak pada perkembangan kapasitas otak anak. Daya ingatnya juga akan terlatih hingga membuat anak akan memiliki daya ingat yang kuat kelak.