Kebahagiaan dapat dimiliki oleh setiap orang melalui proses latihan yang selanjutnya menjadi kebiasaan. Kebiasaan lahir dari pemicu yang berubah menjadi rutinitas dan pada akhirnya menjadi rasa lapar karena adanya imbalan.
Jadi, untuk menjadikan kebahagiaan sebagai kebiasaan Anda perlu memperhatikan tiga hal yaitu pemicu, rutinitas dan imbalan.
Pada dasarnya, semua pemicu berupa kondisi yang sedang Anda hadapi saat ini bersifat netral. Hal yang membuatnya menjadi positif atau negatif adalah cara Anda dalam menyikapinya.
Ketika Anda meresponnya secara negatif,tingkat kebahagiaan Anda akan berkurang. Begitu pula sebaliknya. Jadi, sikapilah semuanya secara positif agar Anda tetap bahagia.
Selanjutnya, Anda perlu melakukan rutinitas baru agar kebahagiaan Anda dapat menjadi sebuah kebiasaan. Salah satunya adalah dengan mempraktikkan metode ABCD yang merupakan singkatan dari adversity (kesulitan), belief (keyakinan), consequences (konsekuensi) dan disputation (bantahan).
Ketika Anda menemukan kesulitan atau masalah, tulislah hal-hal yang Anda yakini sebagai penyebab dari masalah tersebut. Setelah itu, pikirkan konsekuensi dari penyebab yang Anda yakini itu seperti rasa kecewa, sedih dll.
Terakhir, bantahlah penyebab yang Anda yakini tersebut dengan kemungkinan-kemungkinan yang positif.
Imbalan mengubah rutinitas menjadi kebiasaan. Ketika Anda tidak menerima imbalan dari rutinitas yang Anda kerjakan, Anda cenderung malas dan tidak bersemangat lagi untuk melakukannya. Memeroleh Kebahagiaan adalah imbalan yang pantas atas sikap dan rutinitas positif yang Anda lakukan.
Namun, kebahagiaan juga memberikan Anda imbalan lainnya seperti usia yang lebih panjang,kesehatan yang lebih baik, hubungan yang semakin harmonis, kesejahteraan yang semakin meningkat dan lain-lain.
Anda harus sering mengingat berbagai imbalan yang akan Anda peroleh ini agar tetap konsisten melatih kebiasaan positif Anda.
“Pada dasarnya, setiap kondisi yang Anda hadapi saat ini bersifat netral, cara Anda dalam menyikapinyalah yang menjadikannya positif atau negatif ”.
Will Bowen