Dalam interaksi antara Ibu dan anak, selalu ada pelajaran baru yang didapatkan oleh kedua belah pihak setiap hari. Komunikasi yang terjalin antara ibu dan anak sangatlah istimewa. Kadang seorang ibu dapat memahami makna dari sebuah kata yang diucapkan sang anak, meskipun terdengar jauh dari pelafalan yang sebenarnya.
Ini bukan saja dikarenakan adanya ikatan yang kuat antara ibu dan anak, namun juga hasil dari proses komunikasi yang dilakukan sejak sang anak masih dalam buaian. Situasi saling memahami antara ibu dan anak akan lebih memudahkan ibu untuk melatih anak bekerja sama dan berkompromi dengan kondisi yang beraneka ragam.
Ibu Rumah Tangga yang tidak memiliki Asisten Rumah Tangga (ART) biasanya akan mengalami kesulitan dalam membagi waktu antara mendampingi anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun dengan komunikasi yang baik, seorang ibu dapat menyiasati agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik tanpa membuat anak tersisihkan.
Saat anak masih berusia di bawah 1 tahun, seorang ibu bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah sambil menggendong bayinya. Dengan menggunakan kain gendong yang ergonomis, ibu dapat tetap memasak, dengan bayi dibawa dalam gendongan belakang.
Sambil memasak, Ibu tetap dapat mengajak anak untuk berkomunikasi, misalnya dengan menyebutkan nama-nama sayur dan bahan makanan yang tengah dimasak. Sang anak mungkin belum mengerti, namun percakapan ini akan terekam baik dalam otaknya dan memudahkan anak untuk memahami pekerjaan ibunya.
Jika anak sudah masuk usia satu tahun, biasanya anak sudah mulai berjalan. Di masa ini anak sudah dapat “dilibatkan” dalam pekerjaan ibunya.
Ibu dapat meminta tolong anak untuk mengambil sesuatu yang terjangkau dan tidak membahayakan atau menawarkan pembagian tugas dengan mereka.Jangan lupa mengucapkan terima kasih saat ia “menyelesaikan” tugasnya.
Memasuki usia 2-3 tahun, anak sudah bisa diajak bermain peran. Ibu bisa menambah kreativitas dengan mengajak anak bermain sambil mengerjakan pekerjaan rumah. Misalnya saja meminta anak untuk menjadi penjual sayuran dan ibu berperan sebagai pembelinya. Disini anak dapat belajar tentang nama sayuran sambil berhitung.