Seiring bertambahnya usia anak, ibu dapat mulai memberikan pengertian pada anak tentang pekerjaan rumah yang harus diselesaikan segera dan meminta anak untuk dapat bermain mandiri. Beri pengertian yang mudah dipahami anak sehingga mereka dapat mengerti.
Beri anak kesibukan dengan berbagai aktivitas dan media bermain yang aman sehingga mereka dapat bermain sendiri dan ibu dapat menyelesaikan urusan rumah tangga. Tentunya semua itu diterapkan dengan tetap melakukan pengawasan terhadap anak.
Jangan lupa untuk mengapresiasi sekecil apapun hal baru yang dilakukan oleh anak. Beri mereka pujian yang dapat membesarkan hati dan menyenangkan perasaannya. Namun jangan sampai pujian juga diberikan saat mereka melakukan sesuatu yang salah. Ibu dapat membesarkan hati anakdengan tetap memberi koreksi atas kesalahannya.
Misalkan saat anak menunjukkan hasil karyanya menggambar sekuntum bunga yang bentuknya jauh dari aslinya, sementara kita tahu, anak kita sebenarnya dapat menggambar bunga dalam bentuk yang jauh lebih baik.
Ibu dapat mengatakan “Waah, ade hebat yaa, sudah bisa gambarbunga..eh, bunga ade warna kuning yaa. Ibu juga punya loh, bunga yang warna merah, nih ibu gambar yaaa..” Dengan cara ini, anak akan melihat gambar bunga yang lebih mendekati aslinya dan dapat belajar mengikuti gambar ibunya.
Namun ibu juga harus paham kemampuan anaknya sehingga tidak membuat anak menjadi frustasi karena kesulitan memperbaiki karyanya. Semua proses belajar harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan sehingga anak dapat terus mempelajari hal-hal baru, tanpa merasa terganggu dengan kepercayaan dirinya.
“Di belakang setiap anak yang memiliki kepercayaan diri ada orang tua yang terlebih dahulu mempercayai mereka”
Matthew L Jacobson