Gretchen melihat bahwa waktu dan kesempatan dengan orang-orang terkasih merupakan bagian dari resolusi happiness project-nya. Ia memasukkan beberapa aktivitas untuk menjadi kebiasaannya sehari-hari yakni berhenti menggerutu, jangan mengharapkan pujian /penghargaan, bertarung dengan benar pada hal-hal yang teramat penting, menunjukkan kasih dan rasa sayang pada orang di sekelilingnya.
Ia mengingatkan diri bahwa seringkali tugas-tugas yang ada tidak harus diselesaikan sesuai agenda atau jadwal pribadinya. Dengan begitu, ia belajar lebih menghargai rekan kerja dan orang di dekatnya atas apa yang sudah dikerjakan.
Mereka yang bahagia, berdasarkan observasi dan riset yang dilakukan Gretchen, menunjukkan sikap yang cenderung suka menolong, pemaaf, berjiwa sosial, kemampuan pengendalian diri yang baik. Sementara mereka yang tidak merasa bahagia cenderung defensif, menjauhkan/ menarik diri.
Kita sebaiknya bertindak sebagaimana kita ingin merasakan dan diperlakukan dengan baik. Faktanya kita tak dapat mengubah siapapun, selain diri kita sendiri. Bagi Gretchen, menunjukkan rasa sayang kepada keluarga dan teman merupakan bagian penting dari happiness project nya. Itulah sebabnya, ia membiasakan diri untuk mengingat orang-orang terkasih, seperti keluarga dan teman-temanya, dengan meluangkan waktu untuk mereka.
“Kebahagiaan muncul bukan dari memiliki sesuatu yang lebih ataupun memiliki banyak hal. Bukan juga dari memiliki lebih sedikit. Namun kebahagiaan berasal dari mengingini apa yang sudah Anda miliki.”
Gretchen Rubin