Inaco merupakan nata de coco asal Indonesia yang sukses di pasar internasional dengan salah satu capaian terbesarnya berhasil menguasai 60 persen pangsa pasar nata de coco di Jepang.
Menurut Erijanto Djajasudarma, Direktur PT Niramas Utama, Inaco “itu merupakan kependekan dari Indonesia Nata De Coco.”
Sejak awal Inaco konsisten membidik pasar midle up dengan mengedepankan kualitas dan tidak pernah takut bersaing dengan produk lain, meskipun secara harga Inaco lebih tinggi.
Bagi Inaco, menjaga kualitas produksinya adalah faktor utama, dengan selalu menjaga mutu yang tidak berubah dan tingkat higienitas produk yang tinggi. Menurut Erijanto; “Pricing adalah salah satu strategi utama kami dalam memasarkan Inaco di pasar global.”
Dalam mengembangkan produknya, Inaco melakukan promosi serta branding. Promosi yang dilakukan bersifat direct, di mana Inaco di jual, di situ dilakukan aktivitas promosi. Promosi dilakukan oleh distributor resmi Inaco di negara-negara di mana Inaco di pasarkan.
Untuk branding, Inaco menerapkan kustomisasi dengan mengikuti tren pasar pada setiap negara yang dibidik. Misalnya, di Filipina ada rasa melon, di Jepang cenderung suka produk yang plain alias tanpa rasa, di Amerika lebih banyak varian rasa.
Inovasi produk Inaco tidak hanya pada varian rasa, namun Inaco juga menerapkan dalam hal packaging dengan melakukan inovasi secara terus-menerus.
Jadi ada tiga hal yang membuat Inaco bisa menembus pasar global dan memiliki daya saing yang kuat untuk tetap berada di posisi teratas, yaitu dengan melakukan inovasi, konsistensi menjaga kualitas dalam setiap produknya, dan edukasi yang berkesinambungan.
“Pasar Indonesia besar, dan seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin baik ke depan, kami yakin pasar akan mencari konsumsi yang lebih sehat dan berkualitas. Itu pasti.”
Erijanto Djajasudarma