Di dalam berbagai penelitian tentang kepemimpinan ditemukan bahwa seorang pemimpin harus memikirkan dua masalah penting ketika memimpin, yaitu tugas-tugas dan sumber daya manusia.
Dua hal ini sebenarnya saling bertolak belakang satu sama lain. Di satu sisi, pemimpin yang efektif harus mendorong bawahannya untuk mengerjakan tugas-tugasnya sebaik, secepat dan sekeras mungkin. Namun di sisi lain, seorang pemimpin juga harus peduli dengan bawahannya.
Kebanyakan orang cenderung berhati-hati. Mereka ingin tampak bertanggung jawab dan dapat dipercaya ketika bekerja. Ketika seorang pemimpin memberikan pekerjaan, hampir sepanjang waktu mereka akan melakukannya. Namun apa yang terjadi kemudian?
Mereka akan berhenti bekerja karena pada dasarnya setiap orang tidak mau melakukan lebih banyak pekerjaan daripada yang ditugaskan.
Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang dosen dan Anda memberikan tugas yang banyak kepada mahasiswa Anda. Anda dapat menghitung berapa banyak mahasiswa yang akan mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang Anda minta dan inginkan.
Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang lebih efektif, mintalah mereka melakukan lebih daripada yang seharusnya mereka lakukan. Mereka pasti tidak akan menyukai hal ini. Ini berarti bahwa sebagai seorang pemimpin, Anda harus memikirkan bawahan Anda.
Pemimpin harus peduli kepada mereka sebagai seorang individu dan juga peduli dengan keluarga mereka. Mereka harus tahu bahwa Anda peduli, sehingga Anda dapat mendorong mereka untuk bekerja lebih baik lagi.
Anda harus mau berkorban untuk melakukan upaya tersebut. Salah satu caranya adalah dengan memposisikan mereka sebagai teman. mengolaborasikan antara tugas-tugas dan sumber daya manusia dengan baik adalah satu cara menjadi pemimpin yang efektif.
“Mereka berusaha memahami bawahan dan bertindak sebagai sahabat sejati.”
J. Keith Murnighan