Di masa lalu, praktisi pemasaran mengendalikan 4P’s. Sekarang, konsumen memiliki major input pada bauran pemasaran (marketing mix).
Th 6P’s telah membentuk New Marketing Normal. Praktisi pemasaran perlu memahami perubahan ini di tengah budaya digital yang bergerak begitu cepat. New Marketing Normal – 6P’s mencakup product, place, price, promotion, participation, principles.
Segmentasi pasar dimulai dengan menargetkan social influencersdan kemudian membangun jaringan konsumen dan advokat yang loyal. Evolusi digital telah mengubah kontrol brand.
Selain itu, mengubah brand ke dalam platform untuk berkolaborasi daripada sekedar aset untuk dimanfaatkan. CX (Customer experience) dirancang untuk men-deliver value bagi user. ROI tak selalu berarti return on investment, tapi berkembang menjadi return on influence.
Agar bisa berfungsi secara tepat, digital marketing haruslah diintegrasikan. Integrated Digital Marketing (IDM) dilakukan dengan membangun presensi online melalui web, social dan mobile.
Organisasi Anda dapat menyampaikan dan mempromosikan pesan brand dengan lebih efisien, atraktif. Selain itu, melalui IDM, Anda dapat mengkonversi prospek baru dan tetap terhubung dengan konsumen, sambil mengukur hasil untuk memperbaiki upaya Anda.
Implementasi IDM yang efektif tidaklah mudah karena membutuhkan cross-organization effort untuk menyelaraskan sumber daya, tujuan, teknologi, data dan pengukuran.
Terdapat 6 benchmarks yang digunakan untuk mengevaluasi IDM Strategic Model pada organisasi Anda, yang dikenal dengan SERVAS Digital Analysis, yakni:
” Marketer yang hebat selalu menciptakan hubungan (relationships).
Baik itu relationships dengan customers, brands dan marketers lainnya.”
-Kurt Uhlir-