Buku

David and Goliath

Ketika Si Lemah Menang Melawan Raksasa
By Malcolm Gladwell
<
>
5 dari 6

Luka dan pengalaman buruk di waktu kecil seringkali menimbulkan trauma mendalam bagi seseorang.  Adakah pilihan lain bagi seseorang yang pernah mengalami peristiwa buruk  penuh luka dimasa kecilnya, selain trauma?  

Namanya Jay Freireich, ayahnya meninggal saat Jay masih berusia belia. Mereka menemukannya mati di dalam kamar mandi.  Jay kecil berpikir, itu pasti semacam bunuh diri. Keluarga Freireich berasal dari Hongaria. Seperti kaum imigran lainnya, mereka hijrah ke Amerika dengan mengharapkan kehidupan yang lebih baik.

Namun saat itu ekonomi dunia sedang jatuh, pasar saham ambruk dan restoran milik keluarga Freireich pun bangkrut. Sebuah situasi yang menjadi masuk akal bagi seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Setelah kematian suaminya, Ibu Jay bekerja serabutan sebelum akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah pabrik topi. Dia mendapatkan upah dua sen untuk setiap topi yang ia jahit. Ia harus bekerja 18 jam per hari dan 7 hari per minggu agar dapat membayar sewa apartemen yang mereka tinggali.

Saat Ibunya menikah dengan lelaki lain, Jay membenci ibu sekaligus ayah tirinya. Kehidupan ekonomi mereka tidak lebih baik dengan adanya pernikahan itu. Mereka sering berpindah-pindah apartemen. Jatah Jay makan protein hanya satu kali dalam seminggu.

Jay tak akan lupa, begitu seringnya ia keluar-masuk toko untuk mencari sebotol susu dengan harga yang lebih murah. Jay menghabiskan hari-harinya di jalanan. Ia mencuri dan merusak fasilitas umum. Ia tidak dekat dengan kakaknya,. Ia juga tidak suka dengan ibunya dan membenci ayah tirinya.

Apa yang akan dihadapi Jay Freireich dengan masa depannya? Adakah kehidupan yang terang dan membahagiakan di depan sana?

Saat berumur 10 tahun, Jay kecil terkena radang amandel parah. Seorang dokter menolongnya menghilangkan sakit dan pedih yang ia rasakan akibat penyakitnya itu. Sejak saat itu, Jay bercita-cita menjadi dokter. Tak pernah ia memikirkan pekerjaan selain itu.

Selepas SMU, Jay mendapati kenyataan bahwa setidaknya ia harus mengantongi uang sejumlah 25 dolar agar dapat mewujudkan cita-citanya itu. Tiba-tiba saja ada seorang perempuan Hongaria kenalan ibunya yang baru mendapatkan sejumlah warisan memberikan 25 dolar tersebut kepadanya.

Lalu, Jay memulai hari-harinya sebagai mahasiswa kedokteran. Ia menjadi pelayan di sebuah gedung pertemuan, dan mengonsumsi bonus kerja berupa makanan sisa untuk mengganjal perutnya yang sudah terbiasa lapar.

Jay menyelesaikan kuliah kedokterannya dan mendapat kesempatan bekerja di rumah sakit. Jay mendapat tugas di bangsal leukemia anak, sebuah bangsal paling mengerikan di masa itu. Jay melihat darah berceceran di setiap tempat, anak-anak berteriak kesakitan dan kelaparan.

Pendarahan pada mulut dan hidung mereka membuat mereka tak mampu mengonsumsi apa pun. Jadi mereka akan terus kesakitan dalam kondisi lapar hingga kematian datang. Tujuh puluh anak meninggal setiap tahunnya di bangsal itu. Dokter-dokter pun tidak ada yang dapat bertahan di bangsal tersebut.

Namun tidak bagi Jay.  Ia bertahan di bangsal itu dan membuat sebuah terobosan baru. Ia memberikan platelet –pecahan sel yang mengambang di darah manusia—. Ia telah meneliti, platelet dapat mencegah pendarahan anak-anak malang ini. Anak-anak ini butuh platelet segar, berkali-kali, dalam dosis besar!

Bank darah di rumah sakit tidak mau mengeluarkan darah segar. Hal ini membuat Jay murka. Ia mengontak seorang pendeta dan meminta untuk menghimbau jemaatnya agar mendonorkan darah mereka untuk pasien-pasien leukemia cillik di bangsalnya.

Pihak rumah sakit menekan semua upaya Jay yang dianggap ‘gila’ dan ceroboh. Namun Jay membalas dengan gertakan bahwa jika ia tak diizinkan melakukannya, ia tak mau bekerja disana. Pihak rumah sakit terdiam.

Membayangkan barisan dokter muda yang sudah angkat tangan dan menyerah. Mereka akhirnya membiarkan Jay melakukan aksinya dan pendarahan pun dapat dihentikan.

Adakah pilihan lain bagi seseorang yang pernah mengalami peristiwa buruk penuh luka di masa kecilnya, selain trauma?

Ternyata ada! Jay Freireich telah membuktikannya.

<
>
5 dari 6
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Jeff Lazarus
Menjadi Pendengar yang Baik Layaknya Seekor Anjing
Buku
Elaine St. James
Menyiasati Cara Kerja Demi Lebih Menikmati Hidup
Buku
J.C. Tukiman Taruna
Catatan Kritis Bagi Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Buku
Laura Vanderkam
Sebelum Sarapan, Saat Weekend, dan di Tempat Kerja
Buku
Seth Godin
Berhentilah Berusaha Menjadi Sempurna, dan Mulailah menjadi Luar Biasa
Buku
Francine Jay
Petunjuk Minimalis Menuju Hidup yang Apik, Tertata, dan Sederhana